🌞 Lingkungan Bermain Indoor Dan Outdoor

Jadi jangan khawatir untuk terus-menerus mengganti dekorasi interior Anda dan Pernak-pernik yang serasi! Server yang Berkurang Pemain mungkin mengalami skenario di mana mereka menemukan lonjakan ping secara acak saat bermain, yang mengakibatkan karet gelang atau klien gagap. Sementara peningkatan terbaru dirilis di pembaruan 2.5.3, tim

Cara Menata Ruang Luar outdoor Lingkungan Main Anak Usia Dini PAUD –Ruang luar merupakan lingkungan belajar yang sangat menyenangkan bagi anak. Di ruang luar anak lebih bebas bergerak karena seharusnya ruang luar memfasilitasi perkembangan motorik kasar anak. Lingkungan belajar tidak selalu identik dengan banyaknya alat permainan yang dimiliki, tetapi terlebih penting adalah bagaimana agar anak dapat terlibat aktif di dalam lingkungan belajar tersebut. Tidak pula menjadi arif bila satuan PAUD yang terbatas luas halaman bermainnya diisi dengan alat permainan di luar yang penuh sesak. Anggapan bahwa PAUD yang tidak memiliki alat bermain di luar adalah lembaga PAUD yang kurang bermutu, sudah harus ditinggalkan. Cara Menata Ruang Luar Outdoor Lingkungan Main PAUD Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Dari lingkungan, anak belajar tentang kebersihan, kerapian, disiplin, kemandirian, semangat pantang menyerah, dan banyak hal lainnya. Oleh karena itu, lingkungan pada Pendidikan Anak Usia Dini harus direncanakan, ditata, dimanfaatkan, dan dirawat secara cermat agar mampu mendukung pencapaian hasil belajar yang telah ditetapkan bersama. Hal yang harus diperhatikan dengan ruang luar Luas area bermain sebagaimana standar internasional menetapkan 7 m2 per anak Ruang bermain outdoor dipastikan tidak terdapat binatang yang menyengat Bak pasir harus ditutup bila tidak digunakan dan dipastikan dalam kondisi kering agar tidak menjadi tempat berkembang biak binatang kecil. Area basah ditempatkan di luar, dekat dengan sumber air, lantai yang tidak licin, sanitasi terjaga baik agar air tidak menggenang. Mainan di ruang luar Bebas dari bahan yang berbahaya. Penataan sarana cukup luas bagi anak bergerak bebas, tidak perlu berdesakan. Ketinggian mainan sebaiknya tidak lebih dari meter dan tingkat kemiringannya sekitar 40o. Dasar seluncuran cukup lembut. Dipastikan tidak mudah patah atau putus. Dikontrol dan diperbaiki secara reguler. Sebaiknya tidak terkena langsung terik matahari. Seluncuran, ayunan, jungkitan, dan sarana bermain outdoor dalam kondisi baik dan catnya tidak mengandung toxin. Jika bahan menggunakan kayu, dipastikan permukaan kayu licin untuk mencegah anak tertusuk serpihannya. Apa yang Harus Dipertimbangkan dalam Membuat Pagar? Pagar pembatas area outdoor dengan tempat umum di luar lembaga diperlukan untuk memastikan bahwa anak-anak tidak bisa terdorong ke dalam situasi berbahaya. Desain dan ketinggian pagar harus sedemikian rupa untuk mencegah anak dapat keluar dengan cara merangkak di bawah Mekanisme penguncian harus disediakan untuk mengatasi potensi berbahaya ketika gerbang tidak ditutup. Pagar dapat menjadi sentra berkebun anak KLIK DISINI, Cara Menata Lingkungan Main/ Belajar PAUD INDOOR Portal pendidikan anak usia dini no. 1 di Indonesia, Kurikulum dan pembelajaran PAUD terbaru. Follow sosial media kami.

\n\n lingkungan bermain indoor dan outdoor
Terjemahanfrasa INDOOR DAN OUTDOOR dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "INDOOR DAN OUTDOOR" dalam kalimat dengan terjemahannya: Indoor dan outdoor dengan tempat tinggal,- 25 ÂşC
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah itu permainan indoor?Permainan indoor adalah teknik permainan yang di lakukan di dalam ruangan atau di dalam kelas, permainan indoor atau permainan di dalam ruangan tidak begitu melelahkan dari pada bermain di luar ruangan atau kelas. Permainan indoor tidak begitu menekankan aktivitas fisik tetapi lebih kepada ketrampilan motorik halus yang lebih mengembangkan kreativitas atau inteligensi pada diri anak yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan pada diri anak. Permainan indoor biasanya lebih menggunakan alat media maupun non media tergantung pengajaran yang di lakukan, media yang di gunakan sebagai permainan adalah mainan modern ataupun permainan tradisional seperti alat peraga, gambar tema, atau pun benda-benda yang ada di dan prasarana bermain di dalam ruangan ada beberapa macam ragam seperti jenis, bentuk, dan bahan buatan atau alam. Kegiatan ini di gunakan untuk membantu pengembangan, di lakukan melalui sensori motor, main peran dan main pembangun . setiap aat yang di gunakan anak didik adalah alat stimulasi. Benda- benda tersebut tergantung dari anak didik yang memainkanya, dukungan/fasiitas, bahan / material yang ada di sekitarnya. Ada beberapa fungsi bermain indoor seperti kemampuan seni dan kreativitas, kesehatan fisik dan proses tumbuh kembang anak didik, kemampuan motorik kasar dan halus sensori motor kemampuan mengungkap memahami bahasa dan keaksaraan,kemampuan kognitif, pengetahuan umum dan sain, mengenal konsep ukuran, bentuk, pola, konsep bilangan lambang huruf dan kemampuan sosial emosional Terima kasihSemoga bermanfaat Lihat Humaniora Selengkapnya
Permainanberasal dari kata "main" yang artinya melakukan sesuatu kegiatan untuk menyenangkan hati, baik menggunakan alat, maupun tidak. Bermain adalah kegiatan yang sangat dekat dengan dunia anak. Kegiatan ini dapat dilakukan secara perorangan maupun berkelompok. Jenis permainan, jumlah peserta serta lamanya waktu yang dialokasikan untuk bermain,
The purpose of the study is to develop a learning environment design that integrates indoor and outdoor playground to optimize multiple intelligences. Background research is the low ability of multiple intelligences of early childhood. The research approach uses research and development. Develop some of the intelligence needed to support the indoor learning environment and outdoor playground. Through the design of the learning environment setting indoor and outdoor playground to optimize multiple intelligences of early childhood. The implementation of main learning environments to develop multiple intelligences in early childhood education institutions. Keywords Learning environment, Indoor Outdoor Playground, Multiple Intelligences, Early Childhood. Tujuan penelitian untuk mengembangkan desain lingkungan belajar indoor dan outdoor playground terintegrasi untuk mengoptimalisasi multiple intelligences anak usia dini. Latar belakang penelitian adalah rendahnya kemampuan multiple intellegences anak usia dini. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan. Pengembangkan instrumen multiple intelligences diperlukan untuk mendukung pengaturan lingkungan belajar indoor dan outdoor playground. Melalui rancangan seting lingkungan belajar indoor dan outdoor playground untuk mengoptimalisasi multiple intelligences anak usia dini berdasarkan tahapan pengembangan. Implementasi rancangan lingkungan belajar indoor dan outdoor playground terintegrasi untuk mengembangkan multiple intelligences anak di lembaga pendidikan anak usia dini. Kata Kunci Lingkungan Belajar, Taman bermain Indoor-outdoor, macam-macam kecerdasan, anak Usia dini. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Menyediakan playground bagi anak usia dini haruslah memperhatikan aspek fisik dan nonfisik Mariyana & Setiasih, 2018. Aspek fisik meliputi kelengkapan material, ukuran, luas, berat arah dan sebagainya, sementara aspek nonfisik yaitu pertimbangan rasa aman, minat dan rasa ingin tahu anak, kebebasan berekspresi, membangun rasa percaya diri, aktualisasi diri, menyalurkan emosi dan rasa kegembiraan Mariyana & Setiasih, 2018. ...... Menyediakan playground bagi anak usia dini haruslah memperhatikan aspek fisik dan nonfisik Mariyana & Setiasih, 2018. Aspek fisik meliputi kelengkapan material, ukuran, luas, berat arah dan sebagainya, sementara aspek nonfisik yaitu pertimbangan rasa aman, minat dan rasa ingin tahu anak, kebebasan berekspresi, membangun rasa percaya diri, aktualisasi diri, menyalurkan emosi dan rasa kegembiraan Mariyana & Setiasih, 2018. Playground bagi anak usia dini haruslah memperhatikan aspek alat permainan yang ada di dalamnya untuk memenuhi kebutuhan anak, pengasuh dan guru Stanton-Chapman & Schmidt, 2019. ...... Selama ini tempat bermain anak usia dini telah banyak dikembangkan, namun sebagian besar lebih berfokus pada faktor keamanan saja, belum banyak yang berfokus pada manfaat aspek perkembangan yang akan didapatkan oleh anak Little & Eager, 2010. Di samping itu, pengembangan playground yang berfokus pada manfaat untuk anak masih terbatas Mariyana & Setiasih, 2018. ...Playground bagi anak usia dini merupakan tempat bermain dan sarana belajar yang menyenangkan. Playground dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengenal berbagai kebudayaan Indonesia. Selama ini playground hanya digunakan untuk bermain bebas oleh anak-anak. Padahal apabila dirancang dan digunakan dengan baik playground dapat membantu menumbuhkan rasa cinta tanah air Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain playground budaya sebagai media untuk menanamkan cinta tanah air pada anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development RD, meliputi analisi masalah, pengumpulan data, perencanaan desain, validasi, dan pembuatan desain playground budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain playground budaya yang dibuat terdiri dari 1 ayunan, 1 seluncuran, 1 jungkat-jungkit, 1 kazebo, dan 1 gapura. Masing-masing sarana permainan tersebut diintegrasikan dengan unsur kebudayaan Indonesia. Dengan playground budaya ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat cinta tanah air pada anak usia dini... Diawal masa kanak-kanak, pengetahuan dasar, perilaku dan sikap perlu didirikan Ayuni et al., 2020. Pada saat ini, pendidikan kehidupan lebih efektif untuk diajarkan pada anak usia dini Mariyana & Setiasih, 2018. Integrasi pendidikan kehidupan ke dalam kurikulum memungkinkan anak-anak untuk merasakan dan mengalami hidup melalui pembelajaran, meningkatkan pengetahuan diri, mempromosikan kepedulian terhadap orang lain, dan mengembangkan rasa tanggung jawab anak-anak untuk lingkungan dan untuk halhal di sekitar mereka Pahrul & Amalia, 2020. ...Beby BantengKeadaan lingkungan yang tidak kondusif dapat memberi pengaruh yang signifikan untuk perkembangan anak di masa mendatang, khususnya pada lingkungan Kabupaten Gorontalo. Anak membutuhkan ruang lingkungan yang optimal melalui program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ruang lingkungan bagi anak melalui pendidikan dan budaya di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan focus group discussion FGD. Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Responden yang terlibat berjumlah 9 orang yang terdiri dari tokoh masyarakat, pemerintah dan pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan serta perencana kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya ruang lingkungan bagi anak melalui pendidikan dan budaya di Kabupaten Gorontalo masih dalam proses perkembangan. Sehingga solusi pemerintah untuk membangun kelayakan ruang lingkungan dimulai dari proses sosialisasi pendidikan. Sedangkan dalam budaya dimulai dengan diterapkan nilai kearifan lokal dalam kegiatan proses belajar di has not been able to resolve any references for this publication. Lingkunganbelajar anak adalah dunia bermain mereka baik di dalam (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Syarat Pengajuan KPR Untuk Wiraswasta/Pemilik Badan Usaha. Agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak lagi dalam bermain judi online di Indonesia anda tentu harus memilih situs penyedia yang bertanggung jawab dan fair play dalam Oleh Kholifah Tinggal di pondok Mahasiswi Al-Husna Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, IAIN Madura Sudah lumrahnya anak-anak sangat menyukai kegiatan pelajaran diluar kelas outdoor, dan kegiatan diluar kelas ini merupakan suatu bagian integral dari program anak usia dini. Namun juiga perlu diketahui bahwasanya pembelajaran diluar kelas tak hanya berperan sebagai tempat bermain akan tetapi berperan sebagai wadah untuuk mengekspresikan keinginannya dan sebagai mediapembelajaran yang lebih efektif ketika anak didik merasa bosan dan jenuh didalam kelas. Lingkungan adalah tempat yang sangat cocok untuk anak memulai tumbuh dan berkembang karena pada saat itu tingkat rasa ingin tahunya sangat besar dan menggebu-gebu. Outdoor suatu kegiatan pembelajaran yang secara langsung dilkukan dialam terbuka dengan memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran, kegiatan belajar sambil bermain yang diisi oleh permainan atau ketangkasan dalam usaha membentuk krakter anak percaya diri. Kegiatan permainan dan pembelajaran yang dilakukakan diluar ruangan sebagai variasi metode pendekatan yang digunakan dengan tujuan memperkenalkan lingkungan secara langsung dan melatih psikomotorik anak usia dini. Lingkungan belajar outdoor yaitu lingkungan atau sarana belajar yang berada diluar lingkungan sekolah, dalam arti lingkungan belajar ini diciptakan tidak untuk proses belajar mengajar akan tetapi bisa digunakan untuk proses belajar mengajar, misalnya museum, masjid, monumen, lapangan, tempat wisata dan lain-lain. Samal, 20117 Ada dua alasan penting bermain outdoor diperuntukkan untuk anak usia dini, pertama, banyak kemampuan anak yang harus dikembangkan dan didapatkan oleh anak, karena setiap anak akan sdelalu menghadapi masa perkembangan disetiap harinya maka dari itu perlu adanya wadah untuk memperlancar proses perkembangan anakdengan cepat. Kedua, kebiasaan orang tua yang menjauhkan area bermain dari anak-anak dari berbagai faktor dan lebih memberikan anak-anak tontonan atau bermain computer, selain itu, faktor lingkungan yang tidak aman membuat orang tua menjauhkan anak mereka untuk bermain diluar, padahal bermain langsung dengan lingkungan sangat berpengaruh besar pada anak, karena anak dapat beradaptasi lansung dengan alam, bahkan yang sangat mengkhawatirkan jika anak selalu disuguhi oleh gadget , karena anaka akan memiliki ketergantungan selalu meminta untuk maen gadget tanpa mengenal waktu dan bahkan bisa menjadi benalu bagi anak untuk malas sekolah, sebisa mungkin diperkenlkan pada anak usia dini sewajarnya saja agar tidak terjadi dampak negative yang merugikan anak dikemudian hari. Adapun hal yang paling penting dari penataan lingkungan outdoor adalah anak mendapatkan pengalaman yang unik, misalnya, science yang datang dengan sendirinya secara natural, yaitu bereksplorasi dan mengobservasi dengan tangannya sendiri. Anak dengan lansung dapat melihat perubahan warna, memegagang pohon, mendengar suara hewan, dan mencium udara setelah hujan, anak menggunakan semua perasaan mereka untuk belajar tentang dunianya. Tujuan anak belajar outdoor adalah untuk Berkembangnya sosial emosional, yaitu dengan mengekspresikan kreativitas, dengan membuat berbagai benda seni, mengembangkan permainan baru seperti menyusun puzzle dll. Perkembangan kognitif, yaitu dengan mengembangkan pemahaman konsep awal matematika, menghitung lompatan atau loncatan dll, menghitung jarak dan tinggi pohon. Perkembangan fisik, yaitu dengan mengembangkan motorik halus dan motorik kasar dll. Perkembangan intelektual, diluar ruangan anak melakukan proses belajar melalui interaksi lanngsung dengan benda-benda ataupun berbagai ide, lingkungan diluar ruangan membertikan kesempatan kepada guru untuk membantu anak dan menguatkan kembali konsep-konsep yang dipelajari sebelumnya. Dengan adanya berbagai macam tujuan dari pembelajaran aoutdoor maka anak dapat menemukan karakter dan kemampuan-kemampuan anak, anak jika diberikan kebebasan yang luas untuk mengeksplorasikan segala kemampuannya maka anaka akan tumbuh dengan baik. Rita, 2010 18. Sebagai seorang pendidik harus berhati-hati dalam menjaga anak didik saat proses pembelajaran outdoor, pendidik harus memperhatikan prinsip dalam penataan area bermain outdoor seperti Memenuhi aturan keamanan, kemanan merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh pendidik untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah itu yaitu melindungi dan meningkatkan karakteristik alamiah anak, pada umunya anak-anak secara alamiah sangat menyukai aktivitas diluar ruangan , bagianak situasi dan kondisi apapun dapat menjadi kegiatan yang menarik hal inin harus dijaga dan menjadi bentuk pelayanan guru terhadap anak. Melalui aktivitas outdoor para guru diharapkan memahami kebutuhan untuk bebas bergerak dan mandiri sendiri mendapatkan kesempatan untuk dikembangkan dalam arena outdoor ini. Proses pembelajaran outdoor juga harus didasarkan pada kenbutuhan anak, sebagian besar professional dalam bidang anak usia dini sepakat bahwa bermain dapat meningkatan berbagai aspek perkembangan sekalipun penekanan ditempatkan pada penekanan ditempatkan pada berbagai aspek perkembangan akan bervariasi tergantung pada fokus dan prioritas program yang di berlakukan. Ruang outdoor harus menarik bagi semua indra, Talbot dan Frost 1996 mengajukan beberapa kualitas desain misalnya sensualitas kecemelangan, cara penempatan harus dipertimbangkanb dalam mendesain tempat bermain yang menstimulus rasa takjub dan kepekaan indra anak. Outdoor suatu kegiatan pembelajaran secara langsung dilakukan di alam terbuka dengan memanfaatkan alam sebagai media pembelajaran, kegiatan belajar sambil bermain diisi oleh permainan atau ketangkasan dalam usaha membentuk kepribadian, memantapkan pemahaman kepemimpinan dan membentuk karakter percaya lingkungan outdoor sangat perlu kita lakukan agar ketika anak-anak didik kita bermain sudah dipastikan mereka nyaman, aman. Perlu dilakukan strategi-strategi yang tepat dalam pengelohan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak. Identitas Penulis; Kholifah, mahasisiwi aktif di IAIN Madura prodi Pendidikan Anak Usia Dini semester gasal III. Memulai menulis di al-husna writing di pondok mahasiswi al-husna yang beralamatkan dijalan perumahan graham blok P-Q. ———– *** ———–

Karenaanak-anak belajar (baca:bermain) di dalam dan di luar ruangan, maka cara menata lingkungan belajar PAUD dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor). Penjelasan masing-masing cara penataan lingkungan belajar anak dapat dilihat melalui tombol berikut ini:

PENGELOLAAN LINGKUNGAN BELAJAR OUTDOOR SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN DI PAUD Abstract Lingkungan belajar anak di PAUD dapat diklasifikasi menjadi dua yakni lingkungan belajar Indoor dan lingkungan belajar Outdoor. Dalam pengelolaan kedua lingkungan belajar ini dapat memiliki peran yang sangat strategis untuk menunjang aktivitas bermain anak. Dalam kegiatan konteks bermain, pengelolaan lingkungan belajar Indoor diyakini memiliki peran yang lebih sentral jika dibandingkan dengan lingkungan belajar outdoor. Lingkungan outdoor sendiri merupakan lingkungan yang berada di luar ruangan, dimana lingkungan ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan belajar yang ia peroleh melalui bermain yang sekaligus dapat mengembangkankan potensi yang dimiliki anak. Maka dari itu pengelolaan lingkungan belajar outdoor mengutamkan keamanan, kenyamanan dan kunci Lingkungan Belajar Outdoor, Bermain, PAUD. References Asmawati, Luluk dkk. 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta Universitas Terbuka. Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta Prestasi Pustaka. Mariyana, Rita dkk. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Bandung Kencana. Meissa, Cici. 2014. Pengelolaan Outdoor Class dalam Menunjang Pendidikan Karakter. Skripsi. Malang Universitas Negeri Malang. Mulyasa. 20014. Manajemen PAUD. Bandung Rosda. Permendikbud. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 tahun tentang Standar Pendidikan Usia Dini DOI Metrics Abstract view 599 times PDF - 475 times Refbacks There are currently no refbacks. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International License.

1 Desain Ruang Bermain Anak Perempuan. Ruang bermain anak perempuan bisa dibuat dengan permainan warna yang lembut. (Foto: Freepik - vanitjan) Desain sebuah ruang bermain anak perempuan menggunakan warna-warna yang feminim seperti merah muda, ungu muda, dan warna pastel lainnya.

Summer is almost here, and we all strive outdoors, especially our kids! It’s time to organize the pastime of your kids outside, and I’ve prepared some cool ideas of outdoor play areas. Of course, the choice depends on the age and gender of your kid or kids and also on the style of your outdoor space. a backyard play area with race tracks will attract both girls and boys and you may add some plants and blooms therea colorful play area with a bright blue sand box, some plastic decor on the fence and a bright blue dining seta colorful teepee covered with yarn, pompoms, buntings, flags and other bright stuff plus potted greenerya large sand box with tree stumps and stones around looks very natural and bright with fun toysa lovely shed with toy tableware and other stuff, with buntings and greenery plus a sand box is a geat ideaa mini sand box and a mini toy playground with colorful toy cars for a little boy to spend time outdoorsa modern outdoor play space with a sandbox and a deck around it, potted blooms, a chalkboard on the walla modern tree house with a climbing wall and lots of toys inside, with glass walls and a large swing in front of ita secret garden shed shaped as a teepee, with a reading and painting nook is amazinga simple colorful playground with swings, a colorful slide, a deck and a basketball space is awesome for active kidsa simple Nordic outdoor play space with a chalkboard, a reading nook, a small sand box and a deck with toys Consider what activities and things your kids love most of all and realize spaces for them outdoors to let children breathe fresh air. A sandbox is the most popular idea for the most little ones; swings will do for different ages and sexes. Make an outdoor play kitchen and a sport ground with various stairs and climbing areas – such ideas always attract different children and inspire them to be active. Make garden tic tac toes, fairy gardens and areas for drawing or chalking; making a teepee or a playhouse, especially on a tree, is a brilliant idea. Make every zone safe – cover it with grass or with sand because kids often run and they can fall – avoid any injuries. The oudoor play area for kids should be colorful or somehow dotted with color to attract kids, so keep it bright. Add colorful and fun toys and other stuff your children may need while playing. Get inspired by the ideas below! a simple outdoor oasis with a sand box, pebbles and a toy space is built of usual materials that most of have at handa small backyard house with a creativity space and lots of blooms around will be loved by your kidsa small teepee is easy to construct, it can be a nap space, a picnic space or a reading zonea stylish modern tree house with a ladder and a small yet cozy play space under it, with toys, pillows and other stuffa green lawn, a wooden house, ladders, a climbing wall, various sporty touches for kids having fun herean old pond or fountain space can be transformed into a playground with sand and pebbles - a building or some other one that your kids may needsubstitute usual stepping stones in the garden with bright numbers to let kids jump and learn numbers at the same timea simple outdoor sand box with a canopy, colorful buntings, balls and a plastic bathtub is a perfect idea for your gardena small tic-tac-toe table with colorful stones is absolutely DIYable and you can make all its parts yourselfa simple rustic place space with a sand box, a wooden table and tree stump stools plus some metal tableware to play witha little fairy garden of a wooden bucket, some plants and blooms and a mushroom house - add some tiny dolls and let your kids play with thema simple playground with lots of toy cars, signs, wood is lined up with old tyres filled with sanda colorful playground with bright buntings, colorful tree stumps as stepping stones, a small sand box of a giant tyrea little tic-tac-toe of a wood slice and colorful bug stones to play it is ideal for outdoorsa colorful outdoor kitchen with wooden shelves, colorful plastic tableware and toys for having funa large chalkboard and colorful chalk will inspire your kids' creativity outdoors, tooa chalkboard, colorful chalk, bright chairs, a red umbrella is a cool kids' creativity nook - and not only for kidsa colorful outdoor space with a blue dining set, colorful chalkboards and a blue sand box with various stuff for playinga small playground with pebbles, stepping stones, colorful little toy cars is a cool and cozy nook to play ina cool outdoor sports ground with climbing walls, ladders, a tyre swing and a small tree house up therea wooden chalkboard table and colorful chalk is great for creativity and art outdoorsa small outdoor playground with green lawn, ladders, nets, a small tree house and a sand box under ita fun and cute outdoor playground with plants, stumps, sand, pebbles, blooms and some garden figurinesan outdoor tree house with an art nook, colorful and shabby chic furniture - just turn your shed into it and that's ita bright play nook outdoors with blooms, green lawn and colorful candle lanterns hanging down from the treea mushroom toy furniture set outdoors is fun, creative and bold, most of kids will love to play herea simple sports ground of wood, with a green lawn, climbing walls and a space to play piratesa creative outdoor play space wiht a climbing wall and a sand box with colorful toyslarge chalkboard flowers attached to the fence look cool and fun and inspire your kids to be creativea small kids' play space of wood, with a climbing wall and a ladder is easy to builda simple sport piece made of usual branches, with wood slices instead of stepping stones is maximally natural and coolan outdoor playground of wood, with swings, ladders, a slide and other stuff, colorful and funa wooden sport complex shaped as a ship, with a slide, ladders, a climbing wall and flagsa colorful fairy playground with bright blooms, tree stumps, painted stones and other stuff for fun
thatexist in the outdoor play environment surrounded by nature tujuan di atas akan sangat membantu dalam merancang, mengkreasi, dan menghasilkan lingkungan belajar yang lebih cocok untuk anak. Memang di tempat bermain, di sekolah, maupun di lingkungan masyarakatnya yang lebih luas. Anak-anak secara aktif, baik disadarinya atau tidak ArticlePDF AvailableAbstractThe aim of the research is to develop an integrated indoor and outdoor playground learning design to optimizemultiple intelligences. Through research and development carried out two stages. The first stage, developingmultiple intelligence instruments is needed to support the design of an integrated learning environment. Thesecond stage, designing the setting design of integrated learning environment based on development stage. Theresults showed that the design of integrated learning environment management can optimize the multipleintelligence of early childhood. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 241 PENATAAN LINGKUNGAN BELAJAR TERPADU UNTUK MENINGKATKAN POTENSI KECERDASAN JAMAK ANAK Rita Mariyana, Ocih Setiasih Universitas Pendidikan Indonesia rita_upi setiasih Abstract The aim of the research is to develop an integrated indoor and outdoor playground learning design to optimize multiple intelligences. Through research and development carried out two stages. The first stage, developing multiple intelligence instruments is needed to support the design of an integrated learning environment. The second stage, designing the setting design of integrated learning environment based on development stage. The results showed that the design of integrated learning environment management can optimize the multiple intelligence ofearly childhood. Keywords Learning Environment, Indoor, Outdoor Playground, Multiple Intelligences A. PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep dan penataan lingkungan belajar indoor dan outdoor playgound untuk pengembangan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Produk yang dihasilkan berupa desain seting lingkungan belajar indoor outdoor playgound terpadu untuk memaksimalkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. Asumsi potensi kecerdasan jamak multiple intelligences pada anak-anak muncul berdasarkan paradigma bahwa setiap anak memiliki potensi jenius. Setiap anak lahir dengan kemampuan tertentu. anak memiliki kekaguman, rasa ingin tahu, spontanitas, vitalitas, fleksibilitas, dan jauh lebih menyenangkan baginya. Anak usia dini akan langsung dikendalikan sistem yang kompleks dari simbol, otak brilian, kepribadian dan percepatan sensitif terhadap rangsangan apapun. Kewajiban orang tua di rumah dan guru di sekolah untuk memelihara kecerdasan masingmasing anak sejak dini. Kejeniusan alami anak harus dipelihara dan dipupuk secara optimal dengan bimbingan orang tua dan guru serta penyediaan lingkungan belajar yang kondusif untuk mengoptimalkan kecerdasan jamak anak. Lingkungan belajar anak usia dini sebaiknya menyediakan fasilitas bermain anak yang menjadikan anak bebas untuk bergerak, berkreasi, menjelajah termasuk melakukan berbagai manipulasi sehingga anak-anak mendapatkan beberapa perilaku baru dari aktivitasnya. Lingkungan belajar di dalam ruangan akan digunakan tempat belajar bagi anak-anak untuk mengasah berbagai potensinya. Hal yang menjadi perhatian setidaknya meliputi ukuran ruangan, keadaan lantai, dinding kelas, atap langit-langit dan lain-lain yang diperlukan dalam pengelolaan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan, Mariyana, dkk.. Kegiatan di lingkungan belajar luar ruangan tempat bermain anak outdoor playground merupakan bagian integral dari program pengembangan dan pembelajaran anak-anak. Lingkungan belajar di luar ruangan menguntungkan dan efektif membantu perkembangan anak-anak yang memiliki kecerdasan jamak yang bervariasi, maka lingkungan belajar outdoor playground harus menjadi bagian yang perlu ditata dengan baik dan serius. Pentingnya menyediakan lingkungan belajar yan kondusif untuk anak usia dini dapat merangsang dan mengembangkan PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 242 potensi anak, khususnya potensi kecerdasan jamak yang dimiliki oleh masing-masing anak yang berbeda sehingga dengan mengembangkan model desain penataan seting lingkungan belajar indoor outdoor playground terpadu dapat meningkatkan potensi kecerdasan jamak yang dimiliki setiap anak. Temuan penelitian Afoma R. Okudo Christy Omotuyole, 2014 menjelaskan bahwa lingkungan belajar anak prasekolah harus menyediakan fasilitas untuk kecerdasan bahasa anak-anak dan perkembangan keseluruhan dari konten dan gaya belajar setiap anak sehingga lingkungan belajar anak prasekolah harus sangat berbeda dari karakteristik orang dewasa. Temuan ini mengindikasikan bahwa lingkungan belajar anak usia dini harus berbeda dengan orang dewasa dan harus dapat mempasilitasi perkembangan dan optimalisasi kecerdasan jamak anak. B. KAJIAN LITERATUR Masa anak usia dini atau usia prasekolah adalah periode sensitif. Setiap anak sensitif untuk menerima rangsangan apapun, selama fungsi psikis dan fisik siap untuk menanggapi setiap stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Dengan demikian, lingkungan sebagai unsur utama memberikan beberapa stimulus perlu ditangani secara serius. Diperlukan perencanaan dan seleksi khusus untuk memberikan lingkungan yang sesuai dan dibutuhkan oleh anak-anak. Akurasi dari lingkungan yang disediakan tidak akan berpengaruh pada proses dan hasil dari perilaku anak-anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebuah lingkungan belajar yang mampu mengembangkan berbagai perkembangan anak secara optimal jika dirancang secara apik dan baik. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam membangun kemampuan dan perilaku anak-anak dan mengembangkan potensi kecerdasan jamak anak. Implikasinya adalah bahwa lingkungan untuk anak-anak harus diberikan prioritas, terutama jika lingkungan tersebut adalah lingkungan belajar. Memahami pengelolaan lingkungan belajar sangat penting, dan untuk menjadi bermakna, yang pertama perlu rumus untuk digabungkan adalah konsep lingkungan belajar. Dari kata “lingkungan” dan “belajar,” dapat dirumuskan dalam hal lingkungan belajar, yang merupakan tempat atau suasana yang mempengaruhi proses perubahan perilaku manusia. Tentu saja manusia adalah anak sebagai subyek yang berada di lingkungan itu. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa perubahan yang dihasilkan dari lingkungan dapat dirasakan dan relatif permanen. Semakin kuat pengaruh lingkungan, perubahan yang akan terjadi pada subjek yang diteliti diperkirakan akan lebih tinggi juga. Ini adalah besarnya pengaruh lingkungan terhadap perilaku belajar anak. Untuk itu akan sangat bijaksana, jika seseorang guru menampilkan peran lingkungan untuk perkembangan dan pertumbuhan individu, terutamaanak-anak. 1. Lingkungan Belajar Anak Usia Dini Periode usia PAUD atau prasekolah adalah masa peka. Anak sensitif untuk menerima segala rangsangan, yaitu pada masa fungsi-fungsi fisik dan psikis telah siap merespon segala rangsangan stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Dengan demikian, lingkungan sebagai unsur yang mensuplai atau menyediakan sejumlah rangsangan perlu mendapatkan perhatian sungguh-sungguh. Diperlukan perencanaan dan seleksi khusus agar dapat menyediakan lingkungan yang cocok dan diperlukan oleh anak. Ketepatan lingkungan yang disediakan akan memberi pengaruh pada proses dan hasil perilaku anak, baik secara langsung mau pun tidak langsung. PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 243 Suatu lingkungan belajar yang benar mampu mengembangkan berbagai dimensi perkembangan anak secara optimal. Dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan salah satu faktor penentu kunci keberhasilan dalam membangun kemampuan dan perilaku anak. Implikasinya adalah bahwa penyediaan lingkungan bagi anak hendaknya mendapat prioritas, apalagi jika lingkungan tersebut merupakan lingkungan belajar, Mariyana, dkk.. Pengertian lingkungan belajar secara bertahap. Agar lebih bermakna, rumusan pertama yang perlu dikombinasikan adalah konsep lingkungan belajar. Dari perpaduan kata “lingkungan” dan “belajar”, secara sederhana dapat dirumuskan pengertian lingkungan belajar, yaitu suatu tempat atau suasana keadaan yang mempengaruhi proses perubahan tingkah laku manusia. Tentu manusia tersebut adalah pelajar sebagai subjek yang berada di lingkungan tersebut. Dari penjelasan tersebut dapat dilanjutkan bahwa perubahan-perubahan yang diakibatkan lingkungan dapat bersifat menetap dan relatif permanen. Semakin kuat pengaruh lingkungan tersebut, maka perubahan yang akan terjadi pada subyek belajar diprediksikan akan semakin tinggi pula. Inilah kehebatan pengaruh lingkungan terhadap perilaku seseorang. Untuk itu akan sangat tidak bijak, apabila seseorang menampikan saja peran lingkungan bagi perkembangan dan pertumbuhan individu, terutama anak-anak. Bahwa lingkungan belajar merupakan sarana yang dengannya para pelajar dapat mencurahkan dirinya untuk beraktivitas, berkreasi, termasuk melakukan berbagai manipulasi banyak hal hingga mereka mendapatkan sejumlah perilaku baru dari kegiatannya itu. Dengan bahasa lain, lingkungan belajar dapat diartikan sebagai “laboratorium” atau tempat bagi anak untuk bereksplorasi, bereksperimen dan mengekspresikan diri untuk mendapatkan konsep dan informasi baru sebagai wujud dari hasil belajar. Jika pelajar itu adalah anak PAUD Pendidikan Anak Usia Dini atau prasekolah, maka lingkungan tersebut adalah lingkungan belajar yang diperuntukan bagi anak-anak usia PAUD atau prasekolah. 2. Lingkungan Belajar Indoor Untuk Anak UsiaDini Mendapatkan ruangan kelas yang ideal, kita perlu memperhatikan pengaturan dan penataan ruangan kelasnya. Ruangan bermain indoor untuk anak biasanya berupa ruangan yang luas berbentuk persegi panjang, namun memiliki beberapa pembatas yang memisahkan satu area dengan area lainnya. Di setiap sudut ruangan juga biasanya disediakan tempat penyimpanan bahan-bahan yang dapat dipergunakan untuk beraktivitas. Ruang kelas anak-anak yang lebih muda sekitar 3-4 tahun biasanya diatur dengan bentuk yang lebih sederhana. Keseluruhan aktivitas belajar terjadi di satu ruangan dan anak-anak dapat dengan leluasa duduk di lantai kelas. Beberapa gambar dan simbol pembelajaran dipasang untuk mendeskripsikan berbagai kegiatan yang terjadi di setiap sudut ruangan. Sebagai contoh, kegiatan membaca biasanya dilakukan di area belajar yang diberi nama “area bahasa”, atau kegiatan menggambar di “area seni”. Prinsipnya adalah bahwa kegiatan-kegiatan ini dilakukan pada area-area yang sudah dirancang sesuai dengan kebutuhan, Mariyana, dkk.. Lingkungan dalam ruangan indoor sangat penting bagi anakanak. Lingkungan dan ruangan indoor harus akrab dan menghibur, mengurangi transisi dari suasana di rumah hingga pengaturan awal tahun sekolah. Hal ini melibatkan PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 244 melengkapi lingkungan fisik dengan perabotan yang lembut, ruangan kecil dan ruang yang sepi. Pengaturan ruangan terbaik memudahkan transisi dengan melayani semua anak, Beckley, 2012. 3. Lingkungan Belajar Outdoor Playground Untuk Anak Usia Dini Kegiatan di luar ruangan merupakan suatu bagian integral dari program pendidikan anak usia dini. Bagi Froebel, taman bermain anak-anak itu bersifat “alamiah”. Anak-anak memelihara kebun, membangun bendungan aliran air, memelihara binatang, dan melakukan permainan. Pada umumnya mereka melakukannya di luar ruangan atau di outdoor space. Selain anak menyukai udara bebas dan areanya yang luas, kegiatan di laur juga lebih banyak menyediakan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan anak untuk membantu perkembangannya. Lingkungan belajar di luar kelas seyogyanya tidak hanya berperan sebagai tempat bermain melainkan juga sebagai tempat anak mengekspresikan keinginannya. Lingkungan ini merupakan tempat yang sangat menarik dimana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang. Ketika anak-anak bermain di luar, mereka menunjukkan ketertarikan serta rasa ingin tahu yang tinggi. Karena lingkungan di luar kelas selalu penuh kejutan dan kaya akan perubahan. Di luar kelas anak-anak dapat mempelajari berbagai hal serta mengoptimalkan semua aspek perkembangannya. Guru-guru pun dapat membantu anak dalam meningkatkan pertumbuhan mereka melalui programprogram pembelajaran, yang dapat dievaluasi melalui pengamatan, atau pun berinteraksi langsung dengan anak. Lingkungan belajar luar kelas outdoor playground yang terpadu yang juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk mendorong kegiatan anak dalam keingintahuan, penyelidikan dan eksplorasi, memiliki sejumlah pengalaman sensual bagi anak-anak untuk mendorong anak menggunakan semua indra mereka, yang aman Johnston, 2005 dalam Beckley, 2012. 4. Optimalisasi Potensi Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini Melalui aktivitas di luar ruangan atau outdoor semua bagian perkembangan anak dapat ditingkatkan. Hal ini terjadi karena aktivitas outdoor melibatkan multi aspek perkembangan anak. Aktivitas outdoor lebih berperan dalam mengintegrasikan sensoris dan berbagai potensi yang dimiliki anak. Hal ini termasuk perkembangan fisik, keterampilan sosial dan pengetahuan budaya, serta perkembangan emosional dan intelektual. Kecerdasan Jamak Multiple Intellegences merupakan istilah dalam kajian tentang kecerdasan yang diprakarsai oleh seorang pakar pendidikan Amerika Serikat bernama Howard Gardner 2004. Terdapat keragaman terjemahan tentang Multiple Intellegences ini, sebagian orang menerjemahkan dengan kecerdasan ganda, kecerdasan majemuk dan kecerdasan jamak. Dalam artikel ini yang dipergunakan sebagai terjemahan multiple intellegences adalah kecerdasan jamak. Secara umum kecerdasan jamak pada anak yang dicetuskan oleh Howard Gardner 2004 adalah sebagai berikut ini a. KecerdasanLinguistik Verbal; b. Kecerdasan Logika-Matematika Matematis-Logis; c. Kecerdasan Spasial Ruang; d. Kecerdasan Kinestetik Fisik dan Gerak; e. Kecerdasan Musikal Musik; PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 245 f. Kecerdasan Interpersonal; g. Kecerdasan Intrapersonal Dalam Pribadi; dan h. Kecerdasan Naturalis Alam. 5. Mengenali Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini Mengembangkan sebuah profil dari kecerdasan jamak seseorang bukanlah hal yang sederhana. Tidak ada satu pun tes kecerdasan yang dapat menentukan potensi dan kualitas dari kecerdasan-kecerdasan seseorang. Tes-tes yang sudah terstandardisasi saat ini, seperti yang sering dikemukakan oleh Howard Gardner 2004, hanya mengukur sebagian kecil dari keseluruhan spektrum kemampuan. Cara penilaian yang realistis dari kinerja orang dalam beraneka konteks jenis tugas dan kegiatan untuk menilai atau mengetahui kecerdasan jamak sesorang adalah dengan melalui sebuah pengalaman-pengalaman terasosiasi antara satu kecerdasan dengan kecerdasan yang lain. Tentunya dibutuhkan waktu panjang untuk menelitinya, Hoerr,2004. Meskipun benar setiap anak dapat memiliki semua kecerdasan dan mampu mengembangkannya ke suatu tingkat yang cukup tinggi, anak-anak kelihatannya menunjukkan apa yang Howard Garner 2004 sebutkan sebagai kecenderungan terhadap kecerdasan-kecerdasan tertentu pada usia yang sangat muda. Pada saat anak masuk sekolah, anak mungkin telah menentukan cara-cara belajar yang lebih selaras dengan beberapa kecerdasan anak dibandingkan yang lain. Anak-anak yang menonjol kuat secara berpikir, menyukai membutuhkan linguistik dalam kata-kata membaca, menulis, menceritakan, bermain kata-kata, dsb. Bukubuku, kaset, kertas, diary, dialog, diskusi, debat, cerita-cerita, dsb. Logika matematis dengan menalar bereksperimen, menanyakan, mengatasi teka-teki logika, menghitung, dsb. Benda-benda yang bisa diselidiki dan dipikirkan, materi-materi ilmiah, yang dapat dikutak katik, kunjungan-kunjungan ke planetarium atau museum ilmiah. Ruangan gambar-gambar merancang, menggambar, menvisualisasikan, dsb. Seni, Lego, video, film, slide, permainan imajinasi, maze, puzzle, buku-buku ilustrasi, kunjungan-kunjungan ke museum seni. Tubuh fisik melalui sensasi-sensasi somatik tarian, berlari, melompat, membangun, menyentuh, dsb. Permainan peran, drama, gerakan, benda-benda yang bisa dibangun, olahraga dan permainan-permainan fisik, belajar langsung, dsb. Musik melalui irama-irama dan melodi-melodi bernyanyi, bersiul, mengetuk menggunakan kaki dan mendengarkan, dsb Bernyanyi bersama-sama, mendatangi konser-konser, bermain musik di rumah dan sekolah, alat-alat sekolah, dsb. Interpersonal dengan memantulkan ide-ide mereka terhadap orang lain memimpin, berorganisasi, berelasi, memanipulasi, menengahi, dsb. Kawan-kawan, kelompok-kelompok permainan, perkumpulan sosial, acara komunitas, klub-klub, permur idan. Dalam pribadi jauh ke dalam dirinya membentuk tujuan-tujuan, bermeditasi, bermimpi, berdiam diri, berencana tempat-tempat rahasia, waktu sendirian, proyek-proyek pribadi, pilihan-pilihan. Kecerdasan alam dengan analogi yang ada di alam berada di alam berkeliaran, berhubungan, dan menyentuh tanah, air, hewan, dan angin, Suyadi, 2014. C. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Research and Development karena bertujuan untuk mengembangkan sebuah desain penataan lingkungan belajar indoor dan outdoor playgound terpadu yang dapat PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 246 memaksimalkan potensi kecerdasan jamak pada anak usia dini. Tahapan penelitian secara sederhana dikelompokan menjadi empat tahap kegiatan yaitu tahap studi pendahuluan, tahap perencanaan dan pengembangan model, uji coba dan revisi, serta validasi model. Untuk kegiatan pengembangan model digunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah Merumuskan rencana pengembangan desain lingkungan indoor dan outdoor terpadu yang mampu meningkatkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini; Mengembangkan desain awal lingkungan indoor outdoor terpadu yang mampu meningkatkan potensi kecerdasan jamak anak yang mencakup bentuk model, setting, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap desain penataan lingkungan indoor outdoor terpadu yang telah dikembangkan. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil desain penataan lingkungan belajar indoor dan outdoor playground terpadu untuk meningkatkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini multiple intellegences dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 1 Desain Setting Penataan Lingkungan Belajar Terpadu Gambar 2 Rancangan Lingkungan Belajar Gambar 3 Rancangan Ruang Belajar Gambar 1 dan 2 diatas adalah rancangan lingkungan belajar terpadu. Gambar 2 adalah dalam kelas berbentuk rumah panggung berukuran 8m x 8m, dengan konsep tradisonal ramah lingkungan, menggunakan penerangan alami, dan memiliki ruangan yang sebagian terbuka. Berbagai aktivitas belajar mengajar yg berkaitan dengan metode kecerdasan majemuk dapat dilakukan, salah satunya dengan membuat display kelas yang dilakukan peserta didik dengan menggunakan material dari bahan bekas. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu fasilitas yang mampu merangsang dan meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan kecerdasan linguistik, melalui aneka kegiatan belajar mengajar yg menyenangkan, salah satunya melalui story telling atau membacakan sebuah buku, anak dilatih untuk menjadi pendengar yang baik, dan mampu menirukan atau menjelaskan apa di dengar anak. Ruang ICT & Audio Visual merupakan salah satu fasilitas yang mampu merangsang dan meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan kecerdasan logika dan kecerdasan Visual. Anak-anak dapat menyaksikan berbagai macam film dan permainan multimedia, yang dapat merangsang kreatifitas dan menambah ilmu PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 247 pengetahuan dengan cara yang menyenangkan, seperti pengenalan science melalui film animasi atau belajar mengenal fungsi komputer melalui Games. Green lab adalah sebuah kebun atau laboratorium alam, dimana para siswa belajar dan mengekplorasi serta berinteraksi dengan alam secara langsung, melalui aneka kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan seperti belajar bercocok tanam, membuat kompos dan lain-lain. Aneka kegitan di Greenlab dapat menstimulus Anak-anak terutama pada usia 4 hingga 6 tahun, untuk meningkatkan kemampuan mengenali dan mengelompokan serta menggambarkan berbagai keistimewaan yang ada pada lingkungannya. A to Z garden adalah sebuah fasilitas berbentuk kebun dengan koleksi aneka tumbuhan yang mewakili huruf alfabet mulai dari A sampai Z seperti huruf A diwakili oleh tumbuhan Apel dan J diwakili oleh tumbuhan Jeruk dan seterusnya. Recycle garden dan Workshop adalah sebuah fasilitas workshop untuk mengolah atau mendaur ulang barang bekas menjadi aneka kerajinan, di Recycle Garden ini anak melakukan aneka aktivitas membuat kerajinan dari barang bekas dan melatih kecerdasan Visual. Amphiteater adalah Fasilitas tempat anak belajar aneka seni pertunjukan, mulai bernyanyi, bermain drama, membaca puisi, dan menjadi fasilitas untuk menunjukan kebolehannya di depan umum. Kegiatan pentas seni ini dapat memberikan nilai positif terhadap perkembangan anak usia dini, selain dapat memberikan perasaan senang, gembira dan menenangkan juga dapat dijadikan salah satu media alternatif untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang dapat membangun kepribadian anak yang lebih baik di masa yang akan datang. Outbound dan Playground adalah fasilitas untuk melatih mental dan fisik sekaligus sebagai sarana bermain. Kegiatan outbound sangat penting diterapkan kepada anak usia dini, selain mengurangi kejenuhan pada pembelajaran sehari-hari yang berada di dalam kelas, kegiatan ini juga bisa menjadikan tubuh menjadi sehat, karena kegiatan ini menuntut pesertanya untuk aktif bergerak dan dalam suasana ceria, gembira, dan menyenangkan, sehingga efeknya kepada fisik dan mental akan lebih terasa, yaitu efekpositif. Hubungan antara kecerdasan dan proses belajar mengajar harus menjadi hal yang elemen mendasar dalam menghasilkan cara untuk mengoptimalkan potensi akademik anak yang lebih tinggi, kesuksesan pelajar dan pembelajaran sepanjang hayat Özdemir, Güneysu & Tekkaya, 2006. Hasil temuan Yalda Delgoshaei, Neda Delavari 2012 yang menerapkan pendekatan Multiple Intelligence di ruang kelas sebagai metode pendidikan menghasilkan peningkatan di kelima ranah pengembangan kognitif anak prasekolah dengan Signifikansi 99%. Ada banyak keuntungan menggunakan Multiple Intelligences dalam proses mentoring pembelajaran proses mentoring menjadi lebih personal, guru awal menjadi lebih sadar akan kompetensi intelektual mereka; mereka juga menjadi pengamat murid mereka yang lebih baik dan dengan demikian mampu mempersonalisasikan proses belajar mengajar. Roxana, Sorina Constantinescu, 2013. E. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Ada banyak cara menghasilkan suasana lingkungan belajar yang kondusif untuk mengoptimalkan kecerdasan jamak anak menjadi konsep dasar dalam proses pendidikan anak usia dini. Sepanjang melakukan hal tersebut, suatu filsafah yang menjadi tumpuannya adalah bahwa setiap anak atau murid adalah mereka yang dilayani dan diberikan suasana yang memungkinkan mereka bertumbuh dan berkembang. Anak tidak dicetak atau dipaksa menjadi sesuatu yang tidak cocok dengan kemampuan khas dan minat anak. Dengan kata lain, pendidik berfungsi PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 248 sebagai bidan yang membantu proses kelahiran seorang bayi. Dengan sabar pendidik menolong proses tadi berjalan, serta dengan bijaksana dan waspada. Kebanggannya ialah apabila hasil dari proses tadi bertumbuh dan berkembang dengan baik dan optimal. Adapun secara khusus kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah 1. Rumusan dan rancangan serta definisi suatu desain penataan lingkungan belajar indoor dan outdoor playgroud terpadu yang dapat meningkatkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini adalah sebuah setting lingkungan belajar yang sengaja diciptakan untuk mendukung peningkatan potensi kecerdasan jamak anak usia dini. 2. Panduan desain setting penataan lingkungan belajar indoor dan outdoor playgound terpadu yang dapat meningkatkan potensi kecerdasan jamak anak usia dini adalah sebuah rencana yang sengaja dirumuskan untuk memandu proses pelaksanaan pembelajaran agar menunjang peningkatan kecerdasan jamak anak yang didukung dengan perangkat pembelajaran berupa Lesson Plan Activity Aktifitas Rencana Pembelajaran yaitu Rencana Program Pembelajaran Harian RPPH, Rencana Program Pembelajaran Mingguan RPPM dan Rencana Program Pembelajaran Tahunan RPPT yang satupadukan dalam sebuah proses pembelajaran di pendidikan anak usia dini. DAFTAR PUSTAKA Afoma R. Okudo Christy Omotuyole. 2014. Enhanced Learning Environment And Its Implications On The Pre-School Children’s Language Performance. European Scientific Journal March 2014 edition ISSN 1857 – 7881Printe-ISSN1857-7431. Beckley, Pat. 2012. Learning in Early Childhood. Sage Publication Ltd. Brendon P Hyndman, Amanda Benson, Shahid Ullah and Amanda Telford. 2014. Evaluating the effects of the Lunchtime Enjoyment Activity and Play LEAP school playground intervention on children’s quality of life, enjoyment and participation in physical activity. Hyndman et al. BMC Public Health 2014, 14164 -2458/14/164. Burcu Özdemir Beceren, 2010. Determining multiple intelligences pre-school children 4-6 age in learning process. Elsevier. Procedia Social and Behavioral Sciences 2 2010 2473–2480. Available online Gardner, Howard. 2004. Frames of Mind The Theory of Multiple Intelligences. Basic Book NewYork Hoerr, Thomas. 2004. Becoming Multiple Intellegences Schools. Virgnia ASCD. Hoerr, Thomas. 2007. Buku Kerja Multiple Intellegences. Jakarta Kaifa. Hoerr, Thomas. 2010. Celebrating Every Learner, Activities and Strategies for Creating Multiple Intellegences Classrom. San Francisco CA Jakarta Jossy-Bass. Mariyana, Rita, dkk. 2009. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta Prenada Media Group. Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian PEDAGOGIA Jurnal Ilmu Pendidikan 249 Neurosains. Bandung Remaja Rosda karya Suyadi, Dahlia. 2014. Implementasi dan Inovasi Kurikulum PAUD 2013 Program Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegences. Bandung RemajaRosdakarya.. ... Untuk itu, maka keberhasilan peserta didik ke depan, tidak terlepas dari pembelajaran yang pernah di lalui pada berbagai jenjang pendidikan, yang saat ini menuntut pendidik dalam melakukan evaluasi secara mendalam untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan abad ke 21 atau saat ini yang disebut sebagai revolusi industri Imanuddin, 2020. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya yang terus digalakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang salah satunya yaitu dengan mengoptimalkan iklim pembelajaran secara kondusif yang pada gilirannya dapat memberikan ruang bagi peserta didik dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan pengembangan potensi yang dimilikinya Mariyana & Setiasih, 2018. Sebagai langkah lanjut dalam penciptaan iklim pembelajarannya ini, maka acuan dalam kegiatan pembelajaran perlu ditekankan pada harmonisasi dan kerja sama antara guru dan siswa sebagai komponen yang tidak terpisahkan dalam suatu lingkungan belajar sehingga terjalin interaksi yang kondusif dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumber belajar Norhikmah et al., 2022. ... Mohammad Amin LasaibaPenelitian ini menganalisis penerapan model pembelajaran Cooperative Script Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi dengan menggunakan metode eksperimen semu dengan penekatan pada penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Leihitu dengan Teknik pengambilan sampal adalah purposive random sampling. Pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan di analisis secara statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian mennjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran cooperative script dibandingkan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional dengan nillai F sebesar 3,594 memiliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 F = 3,594; p < 0,05.2. Untuk aktivitas belajar, juga terdapat perbedaan antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran cooperative script dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional dengan nilai F sebesar 6,737 yang memiliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 F = 6,737; p < Analisis signifikansi perbedaaan skor rata-rata aktvitas belajar dan hasil belajar dengan metode Least Significant Difference LSD berbeda secara signifikan pada taraf signifikansi 0,05... Lingkungan memberikan banyak peluang kepada anak untuk menggali dan menemukan pengetahuan tanpa batas. Lingkungan sekitar anak memberikan pengaruh dalam pembentukan ide-ide maupun perubahan prilaku anak yang mengarah pada pendidikan modern baik secara langsung maupun secara tidak langsung Mariyana & Setiasih, 2018. Peluang-peluang yang ada bisa distimulasi melalui kegiatan bermain. ...Henny HennySt. AsmawatiKeterbatasan waktu dan desain kegiatan yang kurang terstruktur menjadi problematika penerapan pembelajaran sains dengan pendekatan saintifik di TK Kartika Wirabuana 51 Kota Baubau. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran sains berbasis bahan sekitar melalui pendekatan saintifk untuk menstimualasi kemampuan saintifik anak di TK Kartika Wirabuana 51 Kota Baubau. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan partisipatori. Data-data dikumpulkan melalui observasi wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis secara deskripstif yakni direduksi, display dan verifikasi untuk menemukan hasil sesuai yang diharapkan. Adapun proses penerapan pembelajaran sains dengan pendekatan saintifik dimulai dari pemberian inspirasi awal terkait perkenalan alat dan bahan, desain kegiatan yang telah dirancang dilanjutkan dengan proses eksplorasi untuk menstimulasi kemampuan saintifik anak.... Dalam proses pertumbuhannya cara yang paling banyak dipakai oleh anak untuk belajar adalah dengan meniru Mariyana and Setiasih, 2018 baik meniru segala perkataan yang dia dengar, maupun meniru gerakan atau cara melakukan sesuatu Suteja, 2017. Sebab itu mereka membutuhkan teladan yang bisa mereka lihat secara dekat untuk belajar bagaimana bertindak atau merespon sesuatu Putera, Wahyuni, and Ariani, 2019. ... Kosma ManurungPenelitian ini bermaksud mengkaji strategi orang tua dalam menumbuh kembangkan disiplin anak di keluarga Kristen. Alkitab meletakan tanggung jawab utama untuk mendidik anak ada pada orang tua. Anak-anak memerlukan disiplin untuk membentuk karakter mereka. Selain itu disiplin juga penting bagi anak dalam kaitan dengan kehidupan sosial dan disiplin merupakan fondasi yang sangat dibutuhkan anak untuk meraih masa depan mereka. Metode yang digunakan adalah deksriptif dan kajian literatur. Berdasarkan hasil pembahasan artikel ini tersimpulkan bahwa para orang tua berperan dalam membangun disiplin anak mereka yaitu melalui membangun komunikasi dengan menggunakan bahasa cinta dari anak mereka, dengan menjadikan dirinya teladan yang bisa dicontoh oleh anaknya, memberikan ruang untuk anak bertumbuh serta mengeksplore dirinya, dan melalui tindakan tegas dalam has not been able to resolve any references for this publication.
Parents si kecil mulai tertarik dengan lingkungan luar?Proses tumbuh kembang si Kecil akan lebih optimal jika distimulasi dengan tepat, salah satunya yaitu dengan melakukan kegiatan outdoor yang menyenangkan.. Kegiatan outdoor punya banyak manfaat lho!Melakukan aktivitas outdoor akan memberikan si Kecil kesempatan untuk bermain sekaligus belajar.. Mereka akan bereksplorasi di dalam ruang
ABSTRAK Kebijakan pemerintah untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dimasa Pandemi Covid-19, berpengaruh besar pada perubahan pola aktivitas lingkungan bermain anak usia dini. Lingkungan rumah dan keluarga menjadi kunci utama keberlanjutan kegiatan pembelajaran. Artikel ini memberikan informasi bahwa orang tua berperan penting untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran di masa pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan orang tua dalam memfasilitasi lingkungan bermain dan belajar anak di rumah selama masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang melibatkan lima orang tua siswa sebagai subyek penelitian. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa orang tua memerlukan bimbingan dalam memahami penyediaan lingkungan bermain untuk anak dan guru berperan dalam memberikan pemahaman, penguatan dan monitoring pada orang tua agar dapat mendampingi anak belajar selama masa pandemic, serta memastikan kebutuhan lingkungan bermain anak dapat terpenuhi. Kondisi dan situasi pandemic membatasi observasi kegiatan pembelajaran secara langsung, sehingga hal ini menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. ABSTRACT The government's policy to implement Distance Learning PJJ during the Covid-19 Pandemic, had a major effect on changing the patterns of play environment activities in early childhood. Furthermore, the home and family environment are the main keys to sustainability of the learning activity. This article provides information that parents play an essential role in ensuring the continuity of learning during a pandemic. This study aims to analyze the readiness of parents to improve the play and learning environment of children at home during the Covid-19 pandemic. This uses a qualitative approach with a case study by involving the parents of five students as research subjects. In addition, the data were obtained through interviews, observations, and documentations. The results show that parents need guidance in understanding the provision of a play and the learning environment for children. The teacher plays a role in providing parents with understanding, strengthening and monitoring, hence enabling children to be assisted in learning during the pandemic period, as well as ensuring the needs of the child's play environment are fulfilled. Considering these results, pandemic conditions and situations limit direct observation of learning activities. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 7 Nomor 2 2020 Halaman 16- 26Tumbuh kembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDJurnal PG-PAUD FKIP Universitas SriwijayaWebsite jtk 2355-7443 eISSN2657-0785Kesiapan Orang Tua Dalam Menyediakan Lingkungan Bermain di RumahUntuk Anak Usia Dini Dimasa Pandemi COVID-19Dianti Yunia Sari1, Shinta Mutiara2, Aldila Rahma3Program Studi PG-PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam NusantaraEmail pemerintah untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh PJJ dimasa Pandemi Covid-19,berpengaruh besar pada perubahan pola aktivitas lingkungan bermain anak usia dini. Lingkungan rumahdan keluarga menjadi kunci utama keberlanjutan kegiatan pembelajaran. Artikel ini memberikaninformasi bahwa orang tua berperan penting untuk menjamin keberlangsungan pembelajaran di masapandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan orang tua dalam memfasilitasi lingkunganbermain dan belajar anak di rumah selama masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang melibatkan lima orang tua siswa sebagai subyekpenelitian. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkanbahwa orang tua memerlukan bimbingan dalam memahami penyediaan lingkungan bermain untuk anakdan guru berperan dalam memberikan pemahaman, penguatan dan monitoring pada orang tua agar dapatmendampingi anak belajar selama masa pandemic, serta memastikan kebutuhan lingkungan bermainanak dapat terpenuhi. Kondisi dan situasi pandemic membatasi observasi kegiatan pembelajaran secaralangsung, sehingga hal ini menjadi keterbatasan dalam penelitian Kunciorang tua; lingkungan bermain; rumah; anak usia dini; pandemi Covid-19ABSTRACTThe government's policy to implement Distance Learning PJJ during the Covid-19 Pandemic, had amajor effect on changing the patterns of play environment activities in early childhood. Furthermore, thehome and family environment are the main keys to sustainability of the learning activity. This articleprovides information that parents play an essential role in ensuring the continuity of learning during apandemic. This study aims to analyze the readiness of parents to improve the play and learningenvironment of children at home during the Covid-19 pandemic. This uses a qualitative approach with acase study by involving the parents of five students as research subjects. In addition, the data wereobtained through interviews, observations, and documentations. The results show that parents needguidance in understanding the provision of a play and the learning environment for children. Theteacher plays a role in providing parents with understanding, strengthening and monitoring, henceenabling children to be assisted in learning during the pandemic period, as well as ensuring the needs ofthe child's play environment are fulfilled. Considering these results, pandemic conditions and situationslimit direct observation of learning parents; play environment; home; early childhood; the Covid-19 pandemicAvailable Online 5 November 2020/ ©2020 The Authors. Published by PGPAUD FKIP UniversitasSriwijaya. This Open access article under the CC BY SA Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26PENDAHULUANSebagai respon terhadap penyebaran Covid-19, sebagian besar provinsi di Indonesiamemutuskan untuk menutup total kegiatan sekolah. Akibatnya, sekitar 40 juta siswa dari tingkatpendidikan anak usia dini sampai pendidikan menengah, terkena dampaknya. KementerianPendidikan dan Kebudayaan telah mendorong inovasi pendekatan Pendidikan Jarak Jauh PJJOCHA, 2020. Pandemi ini membuat banyak kegiatan publik dialihkan di rumah, termasukproses pembelajaran pendidikan anak usia dini. Semua pihak baik itu guru, murid, dan orang tuamenjalani kehiduan baru new normal melalui pendekatan belajar menggunakan teknologiinformasi dan media elektronik agar pembelajaran dapat terus berlangsung Tanoto Foundation,2020. Banyak hambatan yang muncul dalam pelaksanaan PJJ, diantaranya kurangnyainfrastruktur, tidak ada akses ke internet dan komputer, serta orang tua memiliki tanggung jawabtambahan dalam mengawasi anak-anak dalam pembelajaran di rumah OCHA, 2020.Sebelum masa pandemi muncul, lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkunganmasyarakat sekitar dapat menjadi fasilitas untuk mendukung aktivitas bermain anak, namun padasaat pandemi Covid-19 berubah secara drastis. Lingkungan bermain anak termasuk yangmengalami perubahan. Saat ini lingkungan keluarga di rumah menjadi pusat utama kegiatanbelajar dan bermain tua menjadi guru utama anak selama masa pandemi sertadiharapkan dapat mendampingi, membimbing, mengarahkan, dan bahkan menggantikan peranguru di sekolah. Orang tua dapat membuat laporan perkembangan belajar siswa untuk guru danmengkomunikasikan hambatan dalam proses pembelajaran agar dapat dicari solusinya bersamaPramana, 2020. Pada kenyataannya, tidak semua orang tua dapat berperan sebagai guru disekolah. Banyak orang tua yang tidak telaten dalam dalam mendampingi belajar anak, sehinggapembelajaran cenderung monoton dan anak kurang termotivasi Primasari, 2020. Sekolahbeserta guru, komponen tenaga pendidik, dan orang tua harus merancang strategi agarpembelajaran terus berlanjut. Situasi pandemi membuat semua pihak harus dapat bekerjasama,bahu membahu, dan saling menghargai satu sama lain demi terwujudnya aktivitas pembelajaranyang optimal untuk untuk anak usia dini tersusun dari komponen berupa manusia, material,fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuanpembelajaran. Proses pembelajaran akan efektif apabila ditunjang dengan lingkungan dansuasana belajar yang kondusif. Kegiatan bermain yang memberikan kesempatan kepada anakuntuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya menjadi sesuatu yang perlu diprioritaskanMulyasa, 2012. Akan tetapi, dengan adanya kebijakan “social distancing” atau pembatasansosial berskala besar, mengubah semua pola pembelajaran yang selama ini dilakukan. Socialdistancing atau disebut juga physical distancing mengharuskan menjaga jarak dengan orang lainpaling tidak sejauh 1-2 meter, untuk mencegah penyebaran virus Centers for Disase Control andPrevention, 2020.Diperlukan kesiapan dan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk menghadapiperubahan sporadis yang disebabkan oleh situasi Pandemi Covid-19. Pada kenyataannya, banyakpihak belum siap baik itu pada anak, orangtua, atau bahkan guru. Hal ini pula yang dialami olehorangtua siswa di Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung. Banyak hambatan yang dihadapidalam proses pembelajaran jarak jauh. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, lingkungan bermain adalah fasilitas utama yangdibutuhkan anak untuk merangsang semua aspek perkembangan. Kondisi pandemi yangmengharuskan pembatasan fisik dan sosial, berakibat pada tidak beroperasinya sekolah danLembaga Pendidikan lainnya secara normal. Untuk itu, keterlibatan keluarga dan orang tuamemegang peranan yang sangat krusial dalam mendukung proses kegiatan pembelajaran berpendapat bahwa keterlibatan orangtua dalam membantu perkembangan danproses pembelajaran anak di sekolah terdiri dari 3 tahap yaitu; 1 hubungan kerjasama antaraorangtua, guru, dan pengasuh; 2 perencanaan yang baik dalam proses perkembangan dalamsuatu periode tertentu; dan 3 hubungan melalui saling berbagi dan berdiskusi tentangbagaimana memberikan pengalaman yang baik dalam menunjang perkembangan sertapertumbuhan anak Morrison, 2018.Lebih spesifik lagi, terdapat tiga pandangan terkait keterlibatan orang tua. Pertama,orientasi tugas yaitu orang tua diminta untuk mengecek apakah pekerjaan rumah yang diberikanoleh guru diselesaikan dengan baik oleh anak-anak mereka di rumah. Kedua, orientasi proses,yaitu orangtua diminta untuk turut serta berpartisipasi dalam beberapa kegiatan penting sekolahyang meliputi perencanaan kurikulum, pemilihan buku untuk bahan ajar, dan mengevaluasipengajaran yang disampaikan oleh guru. Ketiga, orientasi perkembangan, yaitu membantuorangtua mengembangkan kemampuan mereka dalam meningkatkan proses perkembangan anak-anak mereka baik di sekolah, maupun di rumah Morrison, 2018.Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterlibatan orangtua merupakan dariproses dalam menggunakan kemampuannya untuk menstimulasi seluruh aspek perkembangananak, sehingga bermanfaat baik bagi dirinya sendiri, anak, serta program pendidikan anaksekolah. Salah satu peran serta orang tua dalam memfasilitasi perkembangan anak yaitumenyediakan lingkungan bermain. Lingkungan bermain merupakan tempat atau area dalamruangan indoor dan luar ruangan outdoor agar anak mengembangkan potensi yangdimilikinya. Ketersediaan lingkungan bermain di rumah yang aman dan nyaman menjadi pentingbagi anak pada masa pandemi untuk melaksanakan “school from home” atau belajar di ini sejalan dengan pendapat Pearson dan Degotardi, bahwa pendidkan lingkunganmerupakan pembelajaran yang sangat penting dalam pendidikan anak usia dini Cutter-Mackenzie & Edwards, 2013. Dari pendapat lain, terdapat tiga pengalaman bermain terkaitdengan lingkungan sebagai area pembelajaran yaitu; 1 Open-ended play; 2 Modeled play; dan,3 Purposefully framed play. Pada ketiga teknik pengalaman bermain ini, terdapat adanyainteraksi keterlibatan guru atau orang dewasa dengan anak Cutter-Mackenzie & Edwards, 2013.Dari berbagai penjelasan tersebut, lingkungan bermain sangat berperan penting dalammenunjang perkembangan anak usia pandemi saat ini memaksa anak untuk belajar di rumah dengan orang tua sebagaiguru mereka. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan peran orang tua dalam pendidikandimasa pandemi yaitu, peran orang tua dalam mendampingi anak dimasa pandemi. Secara umumorang tua berperan dalam membimbing, mendidik, menjaga, mengembangkan kemampuan anak,dan sebagai pengawas dalam kegiatan belajar anak di rumah Kurniati, Nur Alfaeni, & Andriani,2020. Penelitian lain yaitu pada kesiapan ibu dalam bermain bersama anak di masa belakang pendidikan ibu dan profesi pendidik tidak menjamin para ibu siap dalam Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26melakukan kegiatan bermain bersama anak selama masa pembatasan sosial berskala besarPSBB Fadlilah, 2020. Pandemi yang terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan perubahansecara sporadis di bidang pendidikan, menyebabkan banyak peluang untuk mengkajipelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, tulisan ini difokuskan pada kesiapan orangtua dalam memfasilitasi lingkungan bermain di rumah untuk anak usia dini di masa pandemiCovid-19. Diharapkan artikel ini dapat menambah informasi penyelenggaraan pendidikan dimasa tanggap darurat bencana non alam dalam hal ini pandemi, khususnya dalam cakupanpendidikan anak usia PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus,yang mendeskripsikan kesiapan lingkungan bermain di Kecamatan Ujung Berung, KotaBandung pada bulan Maret sampai dengan Juni 2020. Metode kualitatif dipilih karenamerupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data secara langsung dariorang dalam lingkungan alamiahnya dan studi kasus case study adalah suatu penelitian yangdilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem” dapat berupa program kegiatan, peristiwa, atausekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu, atau ikatan tertentu Sukmadinata, 2013.Subyek penelitian yang terlibat adalah 5 lima orang ibu yang memiliki latar belakangpekerjaan yang berbeda-beda dan mempunyai anak usia dini yang usianya berbeda ini dipilih berdasarkan permasalahan kesulitan dalam melaksanakan proses PJJ dalammempersiapkan lingkungan bermain. Teknik pengumpulan data pada penelitian inimenggunakan observasi, wawancara, dan 1. Data Subyek PenelitianHASIL DAN PEMBAHASANLingkungan bermain anak usia dini menjadi salah satu faktor pendukung perkembangananak. Lingkungan disini semestinya memberikan rasa senang, gembira, aman, nyaman, danmenjamin kesehatan anak. Kriteria lingkungan tersebut seharusnya dapat memfasilitasi anakketika melakukan kegiatan belajar, namun di masa pandemi keterbatasan dalam penyediaanlingkungan bermain menjadi permasalahan utama. Berikut ini adalah hasil wawancara denganlima orang tua siswa yang diwakili oleh para D menyatakan bahwa mereka tidak menyiapkan lingkungan bermain apapunketika pembelajaran jarak jauh PJJ diberlakukan, dan hanya menunggu instruksi guru. Dmengutarakan bahwa anak lebih senang bermain di luar rumah seperti bermain sepeda, otopet,dan bermain layang-layang. D adalah orangtua yang bekerja sehingga tidak bisa menemani danmemfasilitasi anak dengan menyiapkan lingkungan bermain khusus ketika PJJ berlangsung. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Selain itu, D merasa keberatan karena biaya sekolah PAUD anaknya tidak berkurang, ditambahlagi dengan pembelian kuota internet yang harus selalu tersedia. Walaupun demikian, D tetapmerasa tenang karena anaknya lebih aman berada di lingkungan rumah selama masa pandemi. Dmenyebutkan bahwa waktu PJJ terbatas sehingga anaknya kurang memahami pembelajaran danberdampak terhambatnya pada tumbuh kembang. Hal ini membuat orangtua harus lebih banyakmengeluarkan tenaga dan ide untuk menyiapkan kembali seperti apa lingkungan bermain yangedukatif untuk anaknya. D mengemukakan pendapatnya mengenai keberlangsungan PJJ agarguru lebih komunikatif dan lebih memahami kondisi orangtua di rumah. Terlebih untuk orangtuayang bekerja akan kerepotan untuk menyiapkan lingkungan bermain yang sesuai denganinstruksi adalah seorang ibu rumah tangga mengutarakan kekhawatirannya jika anaknya masuksekolah seperti biasa karena pandemi. Oleh karena itu, S sangat mendukung PJJ dengan menyiapkan lingkungan bermain sesuai instruksi guru dari sekolah serta menemani anak ketikaPJJ berlangsung. Kesulitannya adalah terkadang guru menginstruksikan untuk menyiapkanmedia pembelajaran yang terkadang tidak tersedia dirumah, sehingga orang tua tetap haruskeluar rumah untuk membeli media tersebut. Anak tetap ingin masuk sekolah karena merasabosan terlalu lama di rumah. Untuk mengatasi rasa bosannya, S memberi izin anaknya untukbermain di lingkungan dekat rumah dengan teman sebayanya. S mengaku PJJ yang berlangsungmemang membosankan sehingga kadang-kadang anak kurang bersemangat mengikuti kegiatanyang diinstrusikan oleh guru. S mengharapkan anaknya mendapatkan fasilitas lingkunganbermain yang membuat anaknya lebih bersemangat. S juga keberatan mengenai PJJ yang tidaktepat waktu dan tidak tentu waktunya sehingga mengganggu jam tidur anaknya. S harus ekstrasabar dalam membujuk anaknya untuk mengikuti PJJ. Meskipun demikian, S merasa senangkarena guru aktif dalam memantau perkembangan anaknya melalui aplikasi media adalah seorang wirausaha dan sedang mengandung. R mengemukakan pembelajarananak selama pembelajaran jarak jauh tidak optimal. R mengaku tidak menyiapkan lingkunganbermain apa-apa untuk anaknya berkegiatan di rumah. PJJ membuat orangtua kesulitan baik darimenyiapkan media pembelajaran sampai menemani anak dirumah. Meskipun demikian, Rmerasa senang dapat melihat perkembangan anaknya sehari-hari dirumah. Perkembangan anaktetap di pantau oleh guru dan anak terlihat baik dalam meresponnya. R merasa bahwa sosialisasianak kurang terstimulus karena harus dirumah saja dan lingkungan bermain dirumah atau sekitarrumah kurang mendukung. R menyebutkan lingkungan bermain yang disiapkan olehnya adalahpermainan yang melibatkan motorik kasar, seperti berolahraga yang disarankan oleh dinaspendidikan. R juga mengutarakan bahwa anak terlihat senang-senang saja dan bersemangat. Rberharap anaknya dapat menikmati lingkungan bermain yang kondusif dan memfasilitasi prosestumbuh kembang anaknya walaupun terdapat kendala dan hambatan karena rumahnya yang tidakterlalu luas. Kendala tersebut membuat R khawatir anaknya kurang dapat mengeksploraktivitasnya dengan ruangannya yang orangtua lainnya E & N menyampaikan kegembiraannya selama PJJ karena merekaadalah guru PAUD sekaligus sebagai orangtua dirumah yang harus menyiapkan lingkunganbermain juga untuk anaknya. Mereka merasa nyaman dengan kondisi PJJ selama pandemi, Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26karena selain bisa bekerja sambil memfasilitasi tumbuh kembang anaknya, tetapi jugamempunyai waktu penuh untuk keluarganya. E dan N merasa lebih berat ketika harus berperanganda menjadi orangtua dan guru di waktu yang memang bersamaan ketika pembelajaran jarakjauh berlangsung. E dan N mengutarakan kekhawatiran mengenai perkembangan sosialisasianaknya dan murid-muridnya menjadi sedikit terhambat karena biasanya di sekolah berinteraksidengan banyak teman. Di lingkungan sekitar rumah mereka tidak ada teman sebaya anaknya. Edan N juga berusaha untuk tidak banyak merepotkan orangtua dirumah ketika PJJ denganmenyiapkan fasilitas bermain yang sulit, namun dengan menggunakan bahan dan alat yangmemang sedia dirumah. E dan N mengharapkan orangtua dapat berperan aktif dalam prosespembelajaran dirumah dan dapat bekerja sama untuk menunjang perkembangan anak. E justrumengkhawatirkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru pada anak justru dikerjakan olehorangtuanya, atau orangtua melaporkan hasil pekerjaan anak, padahal anak tersebut tidakmengerjakannya. Hal ini kadang dilakukan oleh orangtua karena “agar cepat selesai”, padahal itubukanlah tujuan utama proses pembelajaran. Kejadian ini kemungkinan besar menghambatproses tumbuh kembang anak. E dan N juga menyampaikan bahwa tidak sedikit orangtua yangmemang antusias terhadap PJJ. Mereka semangat berkomunikasi dengan guru mengenaikemajuan perkembangan anaknya dan tidak berkeberatan mengenai biaya sekolah yang tidakberkurang. Para orangtua tersebut terlibat aktif penuh dalam proses PJJ. Hingga pembelajaransemester genap berakhir, merekapun tetap terlihat antusias menyambut pembelajaran dengandaring berikutnya di tahun ajaran fakta-fakta tersebut, kesiapan penyediaan lingkungan bermain bagi anakberhubungan dengan pemahaman orang tua. Pada umumnya, orang tua belum menyiapkanlingkungan bermain dengan optimal. Latar belakang pendidikan orang tua tidak berpengaruhterhadap kesiapan penyediaan lingkungan bermain. Mereka sebatas memahami bahwa prosespembelajaran untuk anak cukup dengan membiarkan mereka bebas bermain. Faktor internallainnya lebih menjadi kendala bagi orang tua orang tua dalam menyediakan sarana dan prasaranabermain untuk anak. Hal ini berdampak pada kesiapan lingkungan bermain yang terbatas padaalat dan bahan yang hanya tersedia di dalam rumah indoor dan di luar rumah outdoor.Terdapat berbagai faktor yang mepengaruhi perilaku orang tua dalam menyediakan lingkunganbermain bagi anak mereka, orangtuaDi masa pandemi, pekerjaan orangtua diduga menentukan berjalannya pembelajaran waktu orangtua tersita dalam bekerja, semakin sulit orangtua untuk menemani anakketika pembelajaran daring berlangsung teutama dalam menyiapkan lingkungan bermain yang difasilitasi bukan berdasarkan minat anak melainkan keinginan orangtua yang disesuaikan dengan tersedianya alat dan bahan yang ada di rumah sehingga anak kurangtermotivasi dan akhirnya bermain bebas sesuai kebutuhannya. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Status sosial ekonomi keluargaKondisi ekonomi di masa pandemi cukup menentukan kesiapan lingkungan bermain anakdi rumah selama pembelajaran daring. Orangtua mengungkapkan bahwa mereka keberatan untuktetap membayar biaya sekolah dan harus mengeluarkan biaya kuota untuk pembelajaran ini membawa dampak kepada proses pembelajaran anak. orang tua lebih focusmencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari sehingga pelaksanaan PJJkurang sekitar rumahLingkungan pun menentukan lingkungan bermain anak, seperti ada atau tidaknya temansebaya, fasilitas bermain anak yang aman baik indoor atau outdoor yang mendukung anak untukbermain sehingga melalui lingkungan bermain tersebut anak diharapkan dapat bermain denganbebas, senang, aman dan nyaman, serta anak tidak merasa jenuh ataupun bermain indoor maupun outdoor harus dapat menunjang kemajuanperkembangan anak, selalu diawasi, ditinjau kembali agar dapat dapat menjadi nilaipembelajaran bagi anak. Seperti yang dikemukakan Kantz 2004, bahwa lingkungan bermain diluar outdoor dapat mengembangkan kemampuan kognitif, sosial emosional dan orang tua dalam memfasilitasi lingkungan bermain anak, menunjukkan bahwaorang tua belum memahami proses pembelajaran dalam mempersiapkan lingkungan bermainuntuk anak usia dini yang nyaman, aman, dan menyenangkan. Syarat lingkungan bermain yangmenyenangkan menurut Montessori yaitu; 1 accessibility and availability mudah diakses dantersedia; 2 freedom of movement and choice kebebasan bergerak dan memilih; 3 personalresponsibility tanggung jawab; 4 reality and nature nyata dan alami; 5 beauty andharmony indah dan selaras Isaacs, 2010.Gagne menyatakan bahwa kejadian-kejadian pada lingkungan bermain akan sangatberpengaruh pada hasil belajar anak. Lingkungan bermain untuk anak usia dini hendaklahdilakukan melalui pertimbangan yang matang karena akan berpengaruh terhadap perkembangananak Mariyana, Nugraha, & Rachmawati, 2010. Didukung oleh pandapat lain yang menyatakanbahwa lingkungan yang sistematis, terencana, dan teratur akan membantu mendapatkan responyang sesuai dari setiap anak Semiawan, 2002. Maka diharapkan, semakin baik persiapanlingkungan bermain anak, akan semakin baik pula dampaknya terhadap perkembangan anakMariyana et al., 2010.Pentingnya menyediakan lingkungan bermain yang baik untuk anak usia dini dapatmerangsang dan mengembangkan potensi anak, khususnya menstimulasi enam aspekperkembangan anak. Untuk itu, maka penting bagi orang tua dalam mempersiapkan lingkunganbermain. Pada situasi pandemi Covid-19, guru dan orang tua masih berusaha untuk mencarisolusi yang memudahkan proses pembelajaran untuk anak usia dini sehingga capaianperkembangan anak tetap tercapai. Salah satu cara dalam proses pembelajaran jarak jauh PJJsaat ini yaitu, guru mentransfer berbagai materi dan alat bahan mengajar kepada orang agar orang tua dapat menyediakan lingkungan bermain yang dapat meningkatkancapaian perkembangan anak. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Cara tersebut sesuai dengan pendapat Cutter-Mackenzie & Edwards, 2013, terkaitdengan bentuk kegiatan bermain yang melibatkan lingkungan sebagai area tersebut yaitu Open-ended play,Modeled play, dan Purposefully framed play yaitu, pengalaman bermain terbuka dimana guru diwakili orang tua membekali anakdengan materi, dengan keterlibatan dan interaksi minimal. Kegiatan ini memungkinkan anakuntuk mengeksplorasi materi sebagai dasar pembelajaran. Modeled play yaitu, pengalamanbermain dimana orang tua mengilustrasikan, menjelaskan, dan mendemonstrasikan danPurposefully framed play yaitu, pengalaman bermain di mana orang tua memberikan peluangbermain yang melibatkan interaksi antara anak dengan orang tua. Konsep ini memungkinkananak menggunakan material dengan interaksi minimal dengan orang dewasa, sebagai social, emosional, kognitif, fisik motorik, bahasa dan seni pada anak usiadini berkembang pesat dan dipengaruhi oleh lingkungan bermain mereka. Pengalaman denganlingkungan fisik, dapat memiliki efek jangka panjang pada tumbuh kembang anak. Selain itu,kualitas dan fasilitas tataruang akan mempengaruhi motivasi guru maupun orang tua untukmeningkatkan kinerja mereka, sehingga berpengaruh terhadap hasil akademik anak Shaari &Ahmad, 2016.Pengadaan lingkungan bermain sebagai area pembelajaran bertujuan untuk menggalipengalaman anak sesuai materi yang diberikan. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhiproses pembelajaran jarak jauh PJJ dalam masa pandemi, maka guru harus berupaya untuktetap memberikan pemahaman dan penguatan kepada orang tua secara berkala sesuai dengantingkat kesiapan orang tua dalam memfasilitasi lingkungan bermain. Bagaimanapun jugakeluarga adalah pendidik pertama bagi anak dan orangtua memiliki pengaruh terhadapperkembangan anak dan nilai-nilai penyediaan lingkungan bermain oleh orang tua untuk anak di rumah tua yang dapat memfasilitasi lingkungan bermain anak, memanfaatkan alat dan bahanyang tersedia di rumah sebagai media belajar. Ada juga orang tua siswa yang tidak menyiapkansarana bermain secara khusus, dan hanya menunggu instruksi guru. Faktor-faktor yangmempengaruhi perilaku orang tua dalam menyediakan lingkungan bermain bagi anak yaitu,pekerjaan, status social ekonomi keluarga dan lingkungan sekitar diharapkan tetap memberikan pemahaman secara bertahap kepada orang tua dalammelakukan stimulasi pembelajaran kepada anak sesuai dengan tahapan usia ini dilakukan untuk mendukung agar proses pembelajaran dapat terus berlangsung selamabelum berkahirnya masa pandemi, meskipun dilakukan di rumah dalam penelitian ini adalah keterbatasan dalam melakukan komunikasi danmonitoring dengan orang tua. Situasi dan kondisi di masa pandemi menyebabkan komunikasihanya dilakukan menggunakan media sosial, sehingga proses kegiatan bermain anak di rumahtidak dapat teramati secara langsung. Disarankan untuk penelitian berikutnya, agar melakukanvisitasi ke rumah siswa tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat, agar prosespembelajaran di rumah selama masa pandemi dapat diamati dengan lebih optimal. Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26DAFTAR PUSTAKACenters for Disase Control and Prevention. 2020. Social Distancing Keep a Safe Distance toSlow the Spread. Retrieved from A., & Edwards, S. 2013. Toward a model for early childhood environmentaleducation Foregrounding, developing, and connecting knowledge through play-basedlearning. Journal of Environmental Education,443, 195– A. N. 2020. Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini SelamaPandemi COVID-19 melalui Publikasi. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,51, 373. B. 2010. Bringing the Montessori Approach to your Early Years Practice 2nd ed..New York K. R. 2004. Understanding the outdoor play environment for preschool children inchild care should we just let ’em go? Iowa State University. E., Nur Alfaeni, D. K., & Andriani, F. 2020. Analisis Peran Orang Tua dalamMendampingi Anak di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan AnakUsia Dini,51, 241. R., Nugraha, A., & Rachmawati, Y. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. JakartaPrenada Media G. S. 2018. Early Childhood Education Today 14th ed.. New Jersey H. E. 2012. Manajemen PAUD 1st ed.. Bandung PT. Remaja 2020. Indonesia Multi-Sectoral Response Plan to COVID-19. Retrieved from C. 2020. Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Dimasa PandemiCovid-19. Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini,22,115–124. H. P. 2020. Tantangan Dalam Pembelajaran PAUD pada Masa Pandemi. RetrievedNovember 5, 2020, from C. R. 2002. Belajar dan Pembelajaran dalam Tarap Usia Dini Pendidikan Jurnal Tumbuhkembang Kajian Teori dan Pembelajaran PAUDEdisi November Volume 7 Nomor 2, 2020Page 16-26Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta M. F., & Ahmad, S. S. 2016. Physical Learning Environment Impact on ChildrenSchool Readiness in Malaysian Preschools. Procedia - Social and Behavioral Sciences,222,9–18. N. S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung PT. Remaja Foundation. 2020. Tantangan dan Solusi Pengajaran PAUD di Masa November 5, 2020, from ... Playground environment management is fundamental and needed to achieve early childhood learning goals. In early childhood education, the children's playground environment is the leading facility required to stimulate all aspects of development N. A. Lestari & Waluyo, 2021;Sari et al., 2020;Siregar & Sriyolja, 2020. The management of the early childhood playground environment into a single unit can support the success rate of learning, in this case, indoor and outdoor playground environment, parenting, and the learning process Mariyana & Setiasih, 2018;Raihana et al., 2020;Susanti, 2018. ... Sefri Yanti yanti YantiErni MunastiwiAjeng Ninda UminarThe application of effective playground environment management can improve the quality of daycare TPA services. This study aims to describe the effective management of the playground environment in enhancing the quality of services at Daycare. The research method uses a qualitative descriptive approach. The study's data sources were one manager, five educators, and two accompanying teachers. Data collection techniques using documentation, observation, and interviews. The data analysis technique uses data triangulation techniques through data reduction, presentation, and conclusion drawing. The results and findings showed that effective playground environment management improves the quality of services implemented at was through several stages, including the planning, implementation, and evaluation stages. The planning stage determines business opportunities, meeting facilities and infrastructure standards, learning strategies, the quality of educators for education staff, and service programs. The implementation stage is done by implementing an integrated service program through holistic services. Furthermore, the evaluation stage is done by reporting the implementation and evaluation of activities in the teacher council and foundation meeting forums held in monthly meetings. This management can be used as a reference as a means of effective play management for children's play. Erni MurniartiDuring the Covid-19 Pandemic, all school activities are carried out at home, including teaching and learning processes ranging from the student of Elementary, Junior High, and Senior High. Even universities in Jakarta. The teacher's job is to teach at school, now turning to parents to accompany their children to study at home. Parents' responsibilities increase and work at home, coupled with children's assistance with online or online systems. Before the Covid-19 Pandemic, the problem of teaching children was fully handed over to teachers in schools. However, after the Covid-19 Pandemic, responsible children learn to turn to parents at home who are not necessarily ready to play a role as a substitute for teachers. The problem in this study is how the readiness of parents to accompany children in online learning? The theory used is the theory of CMC Computer-Mediated Communication. This research's informant comprises elementary, junior high, and high school children who accompany children to learn online selected by random sampling. This research method is descriptive quantitative that describes parents' readiness level as a companion of children to study online. The results showed that 96% of parents are very ready to accompany children to learn online, 92% instruct children to learn online according to the schedule of learning at school, 82% of parents do not understand the children's lessons, and 16% of parents become grumpy accompanying learning and 47% become stressed. Dan Chen, L., & Chen, L. 2016. In an e-learning environment, students are responsible for their own studies and actively participate in managing the learning process. It is recommended when the teacher gives the assignment to the child, accompanied by how to do it on a gadget or notebook to Nurul FadlilahPenelitian ini bertujuan untuk meneliti strategi guru Kelompok Bermain KB TK Al-Huda Kota Malang dalam menghidupkan motivasi belajar siswa demi menjaga keberlangsungan pendidikan dalam kebijakan Study From Home SFH pada masa pandemi COVID-19. Peneliti menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian yaitu guru kelas serta siswa Kelompok Bermain KB di TK Al-Huda Kota Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk strategi guru untuk menghidupkan motivasi belajar siswa dalam kebijakan SFH di tengah wabah COVID-19 adalah dengan publikasi hasil kerja tugas siswa yang terbukti dapat menghidupkan motivasi belajar siswa. Hambatan yang ditemui guru yaitu berkenaan dengan aspek orang tua peserta didik, sarana pembelajaran, dan kreativitas guru. Manfaatnya berupa tumbuhnya motivasi belajar siswa, melatih kedisiplinan siswa, serta membantu meningkatkan kedekatan antara orangtua dan anak. Cipta PramanaInfeksi Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi yang menyebar ke seluruh belahan dunia. Infeksi coronavirus jenis baru yang misterius dan sangat infeksius. Penyebaran yang begitu cepat sehingga dibutuhka cara-cara terbaik yang efektif untuk mencegah pemularannya. Metode yang paling baik untuk memutus rantai penularan adalah dengan menjaga jarak fisik physical distancing dan menjaga jarak sosial social distancing selama vaksin belum ditemukan. Tulisan ini membahas tentang dampak pandemi terhadap dunia pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dunia PAUD dan mencoba menguraikan tentang proses pembelajaran baru dengan sistem belajar jarak jauh agar sistem pendidikan dan pembelajaran tetap berlangsung dengan baik. Abstract Covid-19 infection is stated as a pandemic that spreads to all parts of the world. A new, mysterious and highly infectious type of coronavirus infection. The spread is so fast that the best effective ways to prevent transmission are needed. The best methods for breaking the chain of transmission are by maintaining physical distancing and maintaining social distancing as long as the vaccine has not been found. This paper discusses the impact of a pandemic on the world of education, especially World Age Education PAUD and tries to describe the new learning process with distance learning systems so that the education and learning system continues to run KurniatiDina Kusumanita Nur AlfaeniFitri AndrianiArtikel ini bertujuan untuk mengetahui peran apa saja yang dirasakan orang tua selama mendampingi anak di masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan studi kasus melalui wawancara dengan analisis tematik pada 3 Ayah dan 6 Ibu. Hasil menunjukkan bahwa secara umum peran yang muncul adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, pengembang dan pengawas. Secara khusus peran yang muncul yaitu menjaga dan memastikan anak untuk menerapkan hidup bersih dan sehat, mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah, melakukan kegiatan bersama selama di rumah, menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak, menjalin komunikasi yang intens dengan anak, bermain bersama anak, menjadi role model bagi anak, memberikan pengawasan pada anggota keluarga, menafkahi dan memenuhi kebutuhan keluarga, dan membimbing dan memotivasi anak, memberikan edukasi, memelihara nilai keagamaan, melakukan variasi dan inovasi kegiatan di rumah. Diperlukan panduan bagi orang tua dalam membantu mendampingi kegiatan anak yang berbasis pada kebutuhan anak selama pandemi dan physical environments significantly affect children's development. Malaysian government efforts to improve the quality of preschool education shows lack of emphasis on the physical environment. Despite improvements, school readiness is reportedly moderate. Currently, minimal evidences suggest a direct link between the physical environment and school readiness in Malaysia; therefore, this study aims to investigate and propose a clear relationship between these two aspects through literature review. Findings are hoped to help stakeholders to better understand and attract more interest as well as research into this matter to help Malaysia establish better preschools in the education represents a growing area of interest in early childhood education, especially since the inclusion of environmental principles and practices in the Australian Early Years Learning Framework. Traditionally, these two fields of education have been characterized by diverse pedagogical emphases. This article considers how teachers in particular see different types of pedagogical play, such as open-ended play, modeled play, and purposefully framed play as providing opportunities for young children and teachers to develop knowledge through experiences about environmental education in early childhood settings. As a result of findings based on our qualitative research study involving early childhood teachers and children, an emerging model for thinking about environmental education in early childhood is proposed as a way of integrating these pedagogical emphases traditionally associated with environmental and early childhood education. Avenues for future research associated with this model are also IsaacsHave you ever wondered what the Montessori approach is all about and whether it can be used to benefit the young children in your setting? This book will answer all your questions and more. It includes details about the Montessori approach. examples from specialist Montessori schools and nurseries. examples of non-specialist settings implementing Montessori principles for the benefit of the children. practical activities. advice on planning and assessment the outdoor play environment for preschool children in child care should we just let 'em go?K R KantzKantz, K. R. 2004. Understanding the outdoor play environment for preschool children in child care should we just let 'em go? Iowa State University.Indonesia Multi-Sectoral Response Plan to COVID-19OchaOCHA. 2020. Indonesia Multi-Sectoral Response Plan to COVID-19. Retrieved from Dalam Pembelajaran PAUD pada Masa PandemiH P PrimasariPrimasari, H. P. 2020. Tantangan Dalam Pembelajaran PAUD pada Masa Pandemi. Retrieved November 5, 2020, from
Atan institute of PAUD one of management that is important to be attentive is management design environment either a design the interior/indoor and outdoor/exterior. It is considering this institution is the protege on children in the golden age is
Merancang tempat bermain atau area bermain outdoor penting untuk Anda buat demi mendukung fase pertumbuhan buah hati Anda. Bermain merupakan salah satu cara untuk melatih kecerdasan sekaligus perkembangan motoriknya. Oleh sebab itu, membangun tempat bermain playground di samping rumah memang sangat dianjurkan. Karena disanalah anak-anak dapat bermain tanpa perlu khawatir akan keamanan dan keselamatannya. Area Bermain Outdoor yang Ideal di Samping Rumah Minimalis Mungkin, tak banyak rumah-rumah yang memiliki taman bermain anak di sekitar rumah mereka. Padahal, anak-anak pada usia tertentu sangat dianjurkan untuk bermain dan beraktivitas di luar ruangan. Dengan demikian, hal-ini dapat merangsang pertumbuhan dan memungkinkan mereka bersosialisasi dengan teman-teman. area bermain yang cocok untuk anak usia balita – Selain itu, bermain di luar ruangan memungkinkan anak-anak untuk lebih dekat dengan alam sekitar. Maka dari itu, keberadaan taman bermain anak merupakan hal yang penting untuk dibangun di samping rumah minimalis Anda. Dengan memiliki taman bermain di rumah juga memberikan manfaat tersendiri. Contohnya, Anda tak perlu membawa anak Anda ke pusat perbelanjaan atau taman hiburan setiap kali anak Anda ingin beraktivitas di luar ruangan. Rancangan Area Bermain Outdoor Anda bisa melihat artikel kami tentang contoh gambar desain taman bermain sebelum melanjutkan artikel ini. Bila Anda berencana ingin mendirikan area bermain outdoor, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, diantaranya adalah 1. Buat perkiraan untuk area yang akan Anda gunakan sebagai taman bermain Ukur dan tentukan lokasi taman bermain untuk buah hati Anda. Pertimbangkan pula apakah taman ini akan ditempatkan di samping atau belakang rumah. Pilih lokasi yang aman dan dan mudah dipantau dari dalam rumah. 2. Letakkan setiap wahana permainan sesuai sketsa yang telah ditentukan letakkan setiap wahana permainan sesuai rancangan yang sudah ditentukan – bermain outdoor Setelah landscape taman bermain sudah dibuat sesuai sketsa awal, tempatkan fasilitas permainan sesuai posisinya. Letakkan wahana permainan satu demi satu dan pisahkan antar jenis permainan tersebut supaya tidak saling berdekatan. Beri jarak beberapa meter supaya anak Anda dan teman-temannya bisa bergerak leluasa di sana. 3. Berikan peneduh Sebaiknya Anda memberikan naungan di antara tempat bermain. Idealnya naungan tersebut berupa pohon peneduh atau kanopi. Peneduh ini bermanfaat untuk melindungi buah hati Anda dari terik matahari atau hujan. 4. Pasang setiap jenis permainan sesuai instruksi Karena kebanyakan wahana bermain bertipe bongkar pasang, maka sebelum dapat digunakan, wahana permainan tersebut harus dipasang dengan mengikuti petunjuk yang telah disediakan. Hal ini untuk menghindari resiko kecelakaan saat bermain bagi buah hati Anda. Bila wahana permainan tersebut terbuat dari bahan besi, pastikan antar penghubung besi-besinya telah dikaitkan cukup kuat supaya aman ketika digunakan. Manfaat Area Bermain Outdoor Bagi Anak Bermain di area outdoor dapat mengembangkan otak dan saraf motoriknya. Adapun manfaat lain yang di dapatkan anak jika belajar di luar ruangan yaitu 1. Menstimulasi Kinerja Motorik Anak yang bermain di area outdoor bisa bebas berlari, memanjat, melompat, atau aktivitas fisik lainnya. Ini berdampak baik untuk anak karena dapat melatih kekuatan otot dan keseimbangan tubuh. Selain itu, bermain di ruangan outdoor juga baik untuk pertumbuhan tulang dan vitamin D karena akan terpapar sinar matahari. Sinar matahari dapat berfungsi untuk mengaktifkan kelenjar pineal yang mampu mendorong otak untuk menghasilkan serotonin. Serotonin merupakan zat yang dapat bermain untuk meningkatkan suasana hati dan energi seseorang jadi lebih bahagia. Anak jadi lebih gembira, tertawa lapas, dan bersemangat. 2. Merancang Imajinasi dan Kreativitas Anak Bermain di luar ruangan sangat menyenangkan bagi anak-anak. Ini dikarenakan anak bisa melihat warna-warni alam, menyentuh barang baru, bahkan mencium dan mendengarkan suara yang berbeda sehingga berdampak baik untuk kinerja indera secara keseluruhan. Pengenalan dunia luar dapat memicu bertambahnya ilmu pengetahuan bagi anak dan mendorong kemampuan imajinasi anak. 3. Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak yang memilih area bermain outdoor mempunyai manfaat untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi dan kerjasama anak. Anak berkomunikasi dan mengantre bergantian dengan teman sebayanya. Interaksi ini dapat berupa macam-macam gagasan dan melatih mendengarkan orang lain atau menghadapi konflik yang muncul saat bermain. Proses mengatasi tantangan dalam permainan di luar ruangan dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. 4. Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak-anak yang mempunyai rasa minder dan malu yang besar dengan memanfaatkan area bermain outdoor . Anak dapat lebih percaya diri karena akan merasa bangga dapat menyelesaikan sesuatu yang menurutnya tidak dapat dilakukan. Selain itu, dapat membantu anak dalam mengatasi masalah psikologis seperti kegelisahan, stres, dan depresi. Anak juga akan terampil sekali dalam bergerak seperti berjalan, berlari, dan melompat. Ia lebih percaya diri untuk melakukan hal-hal di luar kebiasaan tanpa dimarahi oleh orang tuanya. Anak bebas untuk mengekspresikan emosionalnya yang sulit untuk diekspresikan di rumah. 5. Meningkatkan Kesehatan Fisik Anak yang bermain di luar ruangan dapat meningkatkan kekuatan otot. Anak akan berlari kesana kemari dengan bebas, dengan begitu anak akan mudah berkeringat dan membakar lemak jahat. Ini juga sangat baik untuk anak Anda yang mempunyai berat badan berlebih. Selain itu,bermain di luar ruangan juga dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah yang akan berdampak baik dalam meningkatkan harapan hidup anak. 6. Melatih Tanggung Jawab Saat ini Anda sebagai orang tua tidak perlu lagi menggunakan cara kuno agar anak mampu bertanggungjawab. Anda hanya perlu membiasakan anak untuk bersentuhan dengan alam. Bermain di alam dapat membuat anak belajar menerapkan cinta kasih terhadap makhluk lain, menyayangi hewan, dan peduli lingkungan. Anak yang sering menggunakan area bermain outdoor juga dapat mengontrol dirinya sendiri dan membiasakan diri untuk mengatur sesuatu dengan baik. Misalnya bagaimana cara anak dapat berjalan tanpa jatuh, bagaimana bermain sepeda tanpa jatuh, dan lain sebagainya. Kegiatan itu dapat dilakukan karena anak dapat mengontrol dirinya sendiri. 7. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anda yang memanfaatkan area bermain outdoor untuk pendidikan informal bagi anak ternyata dapat meningkatkan kemampuan bahasa. Bermain dengan teman sebaya dapat meningkatkan komunikasi dengan temannya. Ini berbeda dengan anak yang hanya bermain di rumah saja, anak akan menjadi pendiam dan pasif. Anak akan dilatih untuk mengutarakan keinginannya pada orang lain saat berada di luar rumah. 8. Mencegah Rabun Jauh Aktivitas outdoor dapat mencegah terjadinya rabun jauh. Anak yang menggunakan area bermain outdoor dapat mencegah miopi sebanyak 50% jika menghabiskan 1 jam dalam sehari di luar ruangan. Miopi sendiri merupakan gangguan penglihatan yang menyebabkan anak tidak mampu melihat objek dalam jarak jauh. Faktor memicu terjadinya miopi adalah sering bermain gawai atau TV terlalu dekat. Apabila anak sering bermain di luar ruangan, anak akan melihat alam dan menjauhkan gawai dari kebiasaannya. Dengan begitu, anak akan terhindar dari rabun jauh bahkan bisa menyembuhkan rabun jauh yang belum terlalu parah. Selamat mencoba. Demikian ulasan kami tentang cara membangun area bermain outdoor untuk buah hati Anda, Anda juga bisa membaca artikel kami tentang desain taman bermain outdoor yang cocok untuk buah hati Anda. Semoga bermanfaat. ls editted by AL270121, 16/07/2022 by diminimalis.
CariKualitas tinggi Ramah Lingkungan Bermain Indoor Taman Produsen Ramah Lingkungan Bermain Indoor Taman Pemasok dan Ramah Lingkungan Bermain Indoor Taman Produk di Harga Terbaik di Alibaba.com. MENU MENU Kategori. Masuk. Bergabung Gratis. Pesan. Pesanan
Cara Menata Lingkungan/ Ruang Belajar di Dalam Indoor PAUD –Lingkungan belajar, baik di dalam maupun di luar mempengaruhi apa dan bagaimana anak belajar. Lingkungan yang mengundang; mendorong dan membantu anak bereksplorasi, bereksperimen; memanipulasi benda dan alat main secara bermakna, menyenangkan, dan menantang kemampuan berpikir mereka membuat kegiatan pembelajaran menjadi semakin menyenangkan. Prinsip Menata Lingkungan/ Ruang Belajar di Dalam Indoor PAUD Penataan ruangan memperhatikan kebebasan anak bergerak, dengan memperhatikan Kelompok usia anak bayi, batita, atau prasekolah Jumlah anak yang akan dilayani , kebutuhan gerak setiap anak 3 m2 di luar yang terpakai loker, dan perabotan lainnya Lamanya anak dilayani di lembaga PAUD Dapat digunakan oleh berbagai kegiatan Antarruang kegiatan dibatasi oleh loker setinggi anak saat berdiri agar dapat diobservasi oleh guru secara menyeluruh Penataan ruangan memfasilitasi anak bermain sendiri, kelompok kecil, dan kelompok besar Aman, bersih, nyaman, dan mudah diakses oleh anak yang berkebutuhan khusus Mudah untuk dikontrol dapat dipantau secara keseluruhan Sentra balok dan sentra main peran saling berdekatan Sentra seni dengan sentra main bahan alam berdekatan Buku ditempatkan di setiap sentra atau di tempat tertentu yang mudah dijangkau semua anak. Sentra musik dan gerak lagu di tempat pijakan sebelum main tempat semua anak berkumpul. Sentra disusun lebih fleksibel agar dapat diubah sesuai dengan kebutuhan Cahaya, sirkulasi udara, sanitari, lantai/karpet bebas dari kutu, jamur, dan debu. Penggunaan cat tembok dan kayu tidak mudah luntur saat dipegang anak. Lantai tidak berbahan licin dan harusnya mudah dibersihkan. Stop kontak tidak mudah dijangkau anak. Pegangan pintu setinggi jangkauan anak, kecuali pintu pagar setinggi jangkauan orang dewasa Dinding sebaiknya tidak dilukis permanen. Warna perabot dan dinding menggunakan warna natural Bebas dari asap rokok, bahan pestisida, dan toxin. Bebas dari bahan yang mudah terbakar atau rapuh. Tips Menata APE Indoor Dalam Ruangan, KLIK DISINI Bagaimana Memilih Furnitur? Meja dan kursi untuk anak disesuaikan dengan ukuran anak, baik berat maupun ukurannya. Penyesuaian ukuran dengan kemampuan anak dimaksudkan agar anak nyaman menggunakannya, menghindari kecelakaan karena kesulitan anak menggunakannya. Di samping itu, anak dapat dilibatkan untuk turut membereskan meja – kursi apabila ruangan akan digunakan kegiatan lain yang tidak membutuhkan pemakaian meja dan kursi. Ujung meja dan kursi anak berbentuk tumpul tidak runcing. Loker tempat menyimpan alat main anak dan buku-buku bacaan anak setinggi jangkauan anak digunakan sebagai pemisah sentra bermain. Bila kursi plastik yang dipilih, pastikan cukup kokoh dan tidak licin bila ditempatkan di atas lantai. Bila alat furnitur yang dipilih berbahan kayu, pastikan cat yang digunakan aman bagi anak, tidak berbau, tidak mengandung toxin atau racun. Perhatikan permukaan furnitur kayu. Permukaan kayu yang kasar dapat melukai anak Apa yang Diperhatikan dalam Menempatkan Toilet? Toilet termasuk prasarana vital yang harus dimiliki satuan PAUD. Tempat ini harus dirancang dan dirawat dengan baik, karena selain untuk pembelajaran anak, tempat ini memudahkan penyebaran virus atau bakteri. Oleh karena itu, untuk toilet yang bersih harusnya memenuhi unsur berikut Toilet anak terpisah dengan toilet dewasa. Untuk toilet anak tidak memerlukan slot kunci. Pintu toilet anak cukup setengah badan. Ruangan toilet dekat dengan kegiatan anak agar mudah terawasi oleh guru. Tersedia air bersih yang bisa diakses anak secara mandiri. Tersedia sarana pembersih sabun cair dan pengering tangan tissue untuk pembiasaan pola hidup bersih dan sehat. Tersedia tempat pembuangan benda kotor. Lantai diusahakan selalu kering agar tidak licin dan bebas dari bau. Ukuran alat fasilitas kebersihan sanitary sesuai dengan ukuran anak agar anak dapat menggunakan dengan mudah dan mampu membersihkannya sendiri dengan mudah pula. Pencahayaan ruang toilet cukup baik dengan sirkulasi udara yang baik pula agar tidak mudah tumbuh jamur dan bau. Semua alat dan sanitary di ruang mandi selalu terjaga kebersihannya KLIK DISINI, Cara Menata Lingkungan Belajar LUAR RUANGAN Outdoor PAUD Portal pendidikan anak usia dini no. 1 di Indonesia, Kurikulum dan pembelajaran PAUD terbaru. Follow sosial media kami.
Lingkunganoutdoor pada lingkungan belajar bukan hanya sebagai sarana untuk bermain tetapi sebagai sarana bagi anak untuk mengeksplorasikan keinginannya. Pada lingkungan indoor yang terdiri atas ruang kelas, ruang UKS, ruang bermain, ruang dapur dan toilet telah memenuhi beberapa prinsip pengelolaan desain lingkungan pada pendidikan anak usia
Perkembangan pada anak usia dini sangat penting untuk perkembangan selanjutnya hingga anak tumbuh dewasa, sehingga dibutuhkan berbagai pengalaman yang baik dan positif untuk perkembangannya sejak dini. Salah satu alternatif agar anak mendapat banyak pengalaman dari pendidikannya adalah dengan mengikuti pembelajaran outdoor. Sebagaimana yang dijelaskan Sianturi & Elan, 2021 bahwa bermain outdoor sangat menyenangkan dan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, dalam pembelajaran outdoor ini anak akan mendapatkan pengalaman yang unik. Misalnya science yang dating dengan sendirinya dengan melalui tangan dan observasi dari anak itu sendri, mereka juga akan mendengar segala macam suara hewan yang ada disekitarnya, mengenal bentuk bunga dan berbagai metuk hewan, mengenal warna dari berbagai tumbuhan dan lain sebagainya. Hal tersebut akan menambah wawasan yang sebelumnya anak tidak tahu sedikitpun. Merekayang menjawab dengan lambat maka harus mendapatkan hukuman sesuai dengan peraturan games tersebut. 3. Sambung Kata. Games indoor selanjutnya yang dapat anda lakukan adalah bernama sambung kata. Permainan ini hampir banyak dilakukan oleh masyarakat yang ada di dunia, dengan istilah yang berbeda-beda. Mendidik anak itu tidak harus selalu di tempat-tempat resmi seperti sekolah atau kursus. Bahkan, saat bermain pun si kecil dapat belajar banyak. Biarkanlah anak untuk explore berbagai hal sebanyak-banyaknya, karena inilah salah satu cara ia belajar. Peran orangtua di sini tentu sangat penting, yaitu mendampingi mereka untuk berkembang. Jenis permainan untuk anak itu ada banyak, tergantung dari usia dan tujuannya. Untuk usia balita, kamu bisa memilih permainan yang lebih sederhana seperti menggambar dengan krayon di atas kertas atau menyusun menara balok. Aktivitas-aktivitas ini dapat mengembangkan kemampuan motoriknya. Jika anak sudah mulai besar, kamu bisa memberikannya mobil-mobilan diecast untuk mengasah kreativitas. Jangan lupa untuk perhatikan minat dan bakat anak, lalu sesuaikan permainan yang cocok untuknya. Mengenali minat dan bakat sejak dini akan membuatmu berkesempatan untuk mengembangkan potensinya lebih jauh lagi. Permainan indoor seperti contoh di atas memang tak memerlukan aktivitas fisik, tapi bermanfaat untuk mengasah motorik halus dan pengembangan kreativitas. Beberapa permainan indoor juga dapat melatih kemampuan seni, sains, dan juga berpikir dengan cara yang tidak membosankan. Permainan indoor lain yang edukatif antara lain melipat kertas atau berhitung dengan kelereng. Selain permainan indoor, tentu saja ada juga permainan outdoor yang dapat melatih kekuatan fisik anak. Jangan biarkan anak terus-terusan berada di dalam rumah, karena ia juga perlu untuk menjelajah dan melihat dunia luar. Beberapa permainan outdoor yang cocok untuk anak biasanya bersangkutan dengan olahraga, mulai dari bermain bola atau bersepeda. Baik permainan indoor maupun outdoor, keduanya punya manfaat yang sangat baik untuk anak. Seimbangkanlah keduanya agar anak dapat mengasah kemampuan fisik dan mentalnya secara maksimal. Kebanyakan orangtua enggan membiarkan anaknya bermain ke luar, dengan alasan takut anak terjatuh lalu terluka dan bajunya kotor. Tenang aja, anak terluka bisa kamu obati, dan luka ini akan mengajarkannya rasa sakit dan perlunya berhati-hati. Sementara baju kotor tinggal kamu cuci saja! Jangan khawatir jika kamu ingin sesekali bolos mencuci baju anak dan anggota keluarga yang lain. Tidak perlu merasa bersalah, karena kamu bisa menyerahkannya pada GO-LAUNDRY. Kamu tinggal duduk manis dan TerimaBeres. Sudah cobain layanan GO-LAUNDRY dari GO-LIFE ini? Kalau belum, klik aja tombol di bawah ini untuk langsung mencoba! Prasaranaindoor dan outdoor dan mengetahui kemampuan apa yang bisa dikembangkan dengan Sarana Prasarana indoor dan outdoor. Penelitian ini menggunakan metode Triangulasi, memadukan Wawancara, dokumen dan Observasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada Sarana Prasarana Indoor dan Outdoor yang cukup lengkap.
Post Views 551Indoor playground dan outdoor playground memiliki perbedaan. Playground atau biasa disebut dengan taman bermain anak merupakan salah satu fasilitas yang sering senangi dan ditunggu oleh anak-anak. Tidak hanya memberikan kebahagiaan dan hiburan, taman bermain anak juga merupakan tempat yang tepat bagi anak Anda untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Taman bermain playground sendiri memiliki 2 jenis yang banyak digunakan, dan umum dikalangan masyarakat yaitu taman bermain indoor dan taman bermain outdoor. Ingin tahu lebih lengkap tentang playground? Simak artikel selengkapnya. Apa itu Playground?Perbedaan Indoor Playground dan Outdoor PlaygroundIndoor PlaygroundOutdoor PlaygroundApa itu Playground?Wahana playground pada dasarnya adalah taman bermain yang menyenangkan untuk anak-anak. Keberadaan playground tidak hanya untuk bermain tetapi juga untuk belajar tentang apa yang ada di sekitar kita. Mengajak anak untuk belajar tidak harus selalu berlangsung di tempat formal seperti sekolah atau halaman. Bahkan, sambil bermain, anak Anda bisa belajar banyak. Salah satu cara untuk membantu anak berkembang adalah dengan mengajak anak bermain di playground. Saat bermain, biarkan anak bereksplorasi sebanyak mungkin, karena begitulah cara anak belajar. Peran orang tua di sini tentu sangat kini kebanyakan orang tua tidak mau membiarkan anaknya bermain di luar ruangan karena takut jatuh, terluka, dan pakaiannya kotor. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena mengajak anak bermain playground bisa bersih loh tanpa perlu kotor-kotoran. Baca juga Proses Perakitan Rangka Playground Indoor Perbedaan Indoor Playground dan Outdoor PlaygroundDok. Happy Play Indonesia – Project Indoor Playground di Ambarawa, SemarangIndoor PlaygroundJika Anda melihat dua kata ini Indoor playground’ dan outdoor playground’ Anda sudah langsung melihat perbedaannya. Kata indoor’ dan’ outdoor’ merupakan istilah dari bahasa Inggris yang berarti dalam ruangan’ dan luar ruangan’. Jika digabung dengan kata playground indoor diartikan sebagai taman bermain yang ada di dalam ruangan, sedangkan outdoor playground adalah taman bermain yang ada di luar ruangan. Selain penempatan playground yang di dalam atau diluar ruangan, kedua playground tersebut memiliki perbedaan yang terlihat jelas, indoor playground biasanya dapat ditemukan di pusat perbelanjaan atau tempat wisata. Misalnya di Mall, beberapa Mall sudah menyediakan playground untuk anak-anak bermain, sekaligus tempat bagi orang tua menikmati waktu bersama anaknya. Begitu juga tempat wisata, beberapa dari mereka menyediakan indoor playground sebagai fasilitas atau wahana bermainnya. Jika ingin menikmati wahana indoor playground Mall, Anda perlu mengeluarkan sejumlah uang untuk setiap paket atau waktu sesuai yang Anda inginkan, lalu nikmatilah berbagai fasilitas dan berbagai permainan di indoor playground. Ingin tahu lebih lengkap apa itu indoor playground baca juga Manfaat Bermain di Luar Ruangan Bagi Anak dan Macam PermainannyaDok. Happy Play Indonesia – Project Outdoor Playground di Karawang, Jawa BaratOutdoor PlaygroundSama dengan namanya, outdoor playground adalah area bermain anak yang dilakukan dan berada di luar ruangan atau outdoor. Umumnya outdoor playground disediakan di taman kota, taman alun-alun, taman perumahan, fasilitas rumah sakit, fasilitas klinik, apartemen dan lainnya sebagai pendukung ruang anak tahu, bahwa bermain sangat penting bagi anak-anak. Oleh karena itu permainan anak-anak sangat bagus. Kehadiran outdoor playground sebagai fasilitas umum sangat penting untuk memberikan anak ruang bermain sekaligus pembangunan fisik dan perkembangan psikomotorik anak, membantu meningkatkan perkembangan anak, termasuk orang tua yang ingin berekreasi, bermain dan menikmati suasana taman. Jika tadi indoor playground dapat dibisniskan, dengan membuat ketentuan membeli tiket masuk wahana bagi pengunjung yang ingin bermain mengajak anaknya di playground. Berbeda dengan outdoor playground yang bisa dibilang cukup sulit untuk dibisniskan, biasanya outdoor playground dibuat untuk menunjang bisnis bukan untuk fokus bisnis playground. Namun, jika Anda memiliki bisnis lain seperti kolam renang, Anda bisa menyediakan playground khusus di dalam air seperti waterplay dan water playground pada wahana atau tempat wisata waterpark. Waterplay adalah sebuah taman bermain anak, yang di dalamnya ada playground berisi ember tumpah, spray ring, water cannon, water pillar, mushroom water, octopus spray, bucket group splash, water slides feature, dan water playground. Kedua taman bermain baik indoor playground atau outdoor playground, memiliki fungsi dan manfaat baik tumbuh kembang anak, permainannya dapat dinikmati baik di darat atau di air, dan keduanya sama-sama seru, membuat pengalaman keren anak bermain, ketahui lebih lengkap tentang playground dan dunia anak hanya di Happy Play juga Mengenal Apa Itu Indoor Playground Simak manfaat playground yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak pada halaman ini – Manfaat Playground untuk Anak
Bermaindi luar atau outdoor dapat menciptakan kesenangan pada anak dan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, karena dilingkungan outdoor tersedia lingkungan dan bahan bermain yang Penataan Lingkungan Bermain Anak Usia Dini PAUD. Kali ini dibahas definisi atau pengertian penataan lingkungan bermain PAUD, tujuan dan fungsi penataan lingkungan bermain, dan prinsip-prinsip penataan lingkungan bermain PAUD. Penataan Lingkungan Bermain Anak Usia Dini PAUD Pengertian Penataan lingkungan bermain adalah penataan lingkungan fisik baik di dalam atau di luar ruangan. Penataan lingkungan termasuk seluruh asesoris yang digunakan di dalam maupun di luar ruangan, seperti bentuk dan ukuran ruang, pola pemasangan lantai, warna dan hiasan dinding, bahan dan ukuran mebeulair, bentuk, warna, ukuran, jumlah, dan bahan berbagai alat main yang digunakan sesuai dengan perencanaan. Tujuan dan Fungsi Penataan Lingkungan Main Anak Mempersiapkan lingkungan fisik yang aman, nyaman, menarik dan didesain sesuai perencanakan sehingga mendorong anak untuk mengoptimalkan perkembangannya. Mendukung anak untuk mandiri, bersosialisasi dan menyelesaikan masalah Prinsip-prinsip Penataan Lingkungan PAUD Membuat anak merasa aman Membuat anak merasa nyaman Mendorong anak untuk dapat bereksplorasi Mendukung anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya Sesuai dengan tahapan perkembangan anak Memperhatikan karakteristik anak, kemampuan anak, latar belakang keluarga, lingkungan bermain dan budaya setempat. Lingkungan main yang ditata dapat membantu anak memperkirakan berbagai kegiatan yang akan dilakukan baik pelaksanaannya kelompok atau individu maupun tempat alat main yang dibutuhkan . Mengembangkan kemandirian. Lingkungan yang ditata dengan rapi, semua mainan yang boleh digunakan anak ditata dalam rak yang terjangkau anak, membuat anak dapat secara mandiri mengambil dan menyimpan kembali, tanpa harus minta tolong pendidik. Apabila di satuan PAUD menerima anak berkebutuhan khusus dengan kursi roda, maka ramp harus tersedia agar anak bisa mengakses lingkungan tanpa harus tergantung pada orang lain. Mengembangkan kepercayaan diri anak. Lingkungan yang ditata sesuai dengan kondisi anak dapat membangun kepercayaan diri anak, bahwa mereka mampu melakukannya. Lingkungan yang penuh tantangan tetapi aman dilakukan anak, mendorong anak untuk mencari jalan keluar untuk mengatasi setiap tantangan yang ada. Hal ini menumbuhkan kreativitas dan sikap pantang menyerah. Mengembangkan keterampilan motorik halus. Kordinasi tangan- mata, keterampilan sosial, keaksaraan awal, sain dan teknologi, kemampuan matematika, serta kemampuan berkomunikasi. Lingkungan yang memfasilitasi dengan berbagai kegiatan langsung, tidak semata terfokus pada kegiatan akademik, akan mendorong anak senang terlibat dalam kegiatan tersebut. Persyaratan Lingkungan Belajar PAUD Ruang/tempat yang digunakan untuk pembelajaran harus bisa menarik dan mengundang minat anak untuk bermain di situ. Segala sesuatu dan setiap tempat harus mengandung unsur pendidikan. Dari warna, cahaya, tanaman, kamar mandi, dapur, pintu gerbang dan penataan bahan-bahan main ditata dengan nilai-nilai keindahan. Aman, nyaman, sehat. Bebas dari benda-benda yang dapat melukai anak serta binatang -binatang kecil yang berbisa. Menekankan pada berbagai macam media termasuk bahan-bahan alam, bahan limbah, dll. Bahan-bahan main disimpan di dalam tempat yang mudah digunakan dan disimpan kembali oleh anak. Portal pendidikan anak usia dini no. 1 di Indonesia, Kurikulum dan pembelajaran PAUD terbaru. Follow sosial media kami. .